Suara.com - Bulan Rajab telah memasuki tanggal-tanggal terakhir. Setelah selesai bulan Rajab, maka kalender Hijriah akan memasuki bulan Syaban. Lantas, kapan malam 1 Syaban 2024? Berikut ini ulasannya lengkap dengan jadwal, doa dan amalannya.
Diketahui, bulan Syaban merupakan bulan kedelapan dalam penanggalan Hijriah. Bulan ini juga jadi penanda bahwa sebentar lagi umat Muslim akan memasuki Ramadhan sebulan lagi. Lalu, kapan malam 1 Syaban 2024? Simak ulasannya berikut ini.
Jadwal Malam 1 Syaban 2024
Berdasarkan perhitungn kalender Hijriah diterbitkan Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag RI, jadwal 1 Syaban 1445 Hijriah ini bertepatan dengan hari Minggu, 11 Februari 2024.
Sebagai catatan, masuknya awal bulan Syaban ini ditetapkan berdasarkan munculnya bulan baru (pantauan hilal). Itu artinya, malam 1 Syaban 1445 Hijriah akan berteptan dengan hari Sabtu, 10 Februari 2024, usai waktu Maghrib.
Bacaan Doa Masuk Bulan Syaban
Saat memasuki bulan Syaban, umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa. Adapun bacaan doa bulan syaban sebagai berikut:
اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُ
Allahumma ahlilhu 'alayna bilyumni wal iimaani was salaamati wal islaami. Rabbi wa rabbukallah
Baca Juga: 3 Doa Bulan Syaban, Mohon Ampun Agar Selamat Menyambut Ramadhan
Artinya: "Ya Allah, tampakkanlah bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu (wahai bulan sabit) adalah Allah." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ad-Darimi)
Selain mengamalkan doa di atas, saat bulan Syaban atau menjelang memasuki bulan Ramadhan, umat Muslim juga bisa mengamalkan doa berikut ini:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allahumma barik lana fi Rajaba wa Sya'bana wa ballighna Ramadhana
Artinya: "Ya Allah, berkatilah kami pada bulan Rajab dan bulan Syakban. Sampaikan kami dengan bulan Ramadan.
Waktu untuk membaca doa masuk bulan Syaban yaitu saat Matahari terbenam atau saat memasuki waktu magrib pada hari Sabtu, 10 Februari 2024. Dalam kalender Hijriah, waktu tersebut merupakan waktu awal masuknya bulan Syakban.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              KH Abdul Muid Ahmad, Ulama Rendah Hati dari Ponpes Al Muayyad Wafat Hari Ini
- 
            
              Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
- 
            
              Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
- 
            
              Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
- 
            
              5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
- 
            
              Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
- 
            
              Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
- 
            
              Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
- 
            
              Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis
- 
            
              Mengapa Islam Melarang Pria Menyerupai Wanita? Ini Penjelasannya