Suara.com - Masih segar dalam ingatan kita kejadian di SEA Games 2017 lalu. Di cabang olahraga pencak silat, duet ganda putra Indonesia di nomor seni, Yolla Primadona Jumpil dan Hendy, mendapat sorotan dunia menyusul kejadian yang dinilai publik sebagai sebuah kecurangan.
Seperti diketahui, pada Kamis 24 Agustus 2017, tuan rumah Malaysia dianggap mengecewakan para pecinta pencak silat dunia dengan memberikan medali perak kepada Yolla dan Hendy, yang menurut publik tampil jauh lebih bagus dan sempurna ketimbang duet Malaysia M. Taqiyuddin bin Hamid dan Rosli bin M. Sharif.
Yolla-Hendy yang tampil memukau memperoleh 554 poin. Sedangkan duet tuan rumah mendapat poin fantastis, 582. Poin yang saat itu dinilai Manajer Tim Pencak Silat Indonesia Edhy Prabowo tidak wajar.
Ditemui usai merebut medali emas di nomor seni ganda putra test event Asian Games 2018 yang berlangsung di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), keduanya mengaku sudah melupakan dan mengikhlaskan apa yang terjadi di KLCC Hall II, Kuala Lumpur, Malaysia enam bulan lalu.
"Kesal, marah, campur aduk," ujar Hendy terkenang kejadian tersebut.
"Mungkin saya sempat ada rasa dendam. Selepas dari situ (SEA Games) saya dinasihati kakek saya dan fokus latihan. Pikiran dan hati saya kebuka. Saya lihat video saya, saya periksa-periksa mungkin ada kesalahan di gerakan saya yang tidak sependapat dengan wasit juri di sana."
"Dari situ saya belajar dan insyaallah siap di Asian Games buat ketemu mereka lagi," sambungnya.
Serupa dengan Hendy, Yolla pun mengaku sempat kecewa. Namun seiring waktu, dirinya mampu melupakan dan berlatih lebih giat.
"Kenapa kita sangat kecewa, karena kita tidak merayakan 17 Agustus di negara sendiri. Beberapa cedera yang kita alami di sana, pokoknya effort luar biasa. Karena bagi saya kalau ngga tampil gila kita nga menang. Tapi udah tampil gila pun tetap ngga menang," tambah Yolla sambil tersenyum lebar.
"Kita main mati-matian, bahkan kalau mas lihat videonya, itu badannya Hendy, badan saya, senjata udah nempel itu di badan. Bahkan matras sudah saya tusuk-tusuk karena memang ingin membuktikan kepada dunia, mereka bisa curang tapi kita bisa curi hati penonton. Penonton pun bisa bilang kalau kalianlah juaranya," jelasnya.
"Kalau saya pribadi sih setelah kejadian itu...memang ada beberapa hal yang harus kita koreksi, dari mereka (Malaysia) sendiri dan juga feedback dari saya. Setelah saya lihat, saya amati, saya memaafkan diri saya sendiri. Saya tinggalkan masalah itu di Malaysia. Ketika saya pulang ke Indonesia sudah tidak mikirin lagi, mereka curang atau gimana karena kita harus fokus di Asian Games juga pak manajer (Edhy Prabowo) kembali memanggil kita untuk seleksi atlet Asian Games dan kita menang lagi. PB IPSI dan pak Edhy masih memberikan kepercayaan kepada kita."
Berita Terkait
-
Sukses di SEA Games 2025, Pengamat Ingatkan Segera Fokus Hadapi Asian Games dan Olimpiade
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Janji Manis Erick Thohir Usai Pencak Silat Sumbang 4 Emas SEA Games 2025
-
Hasil SEA Games 2025: Pencak Silat Tambah Dua Medali Emas di Hari Terakhir
-
Ricuh SEA Games 2025: Atlet Pencak Silat Malaysia Kejar dan Serang Wasit
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pergelangan Kaki Bermasalah, Sabar/Reza Kandas pada Semifinal BWF World Tour Finals 2025
-
Indonesia Lampaui Target Medali di SEA Games 2025, Ulangi Rekor 30 Tahun Silam dengan Gagah
-
Indonesia Cetak Sejarah Baru di SEA Games 2025
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali
-
Update Medali Tim Indonesia di SEA Games 2025: Masih Kokoh di Posisi 2