Suara.com - Legenda bulutangkis nasional, Taufik Hidayat, berharap ada perombakan struktur pelatih tunggal putra pelatnas PBSI.
Harapan itu dituliskan Taufik melalui akun Instagram-nya, beberapa waktu lalu, menyusul kegagalan wakil tunggal putra pelatnas PBSI gagal mengukir prestasi di Indonesia Open 2018.
Mengenai hal ini, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, menanggapi dengan santai. Menurutnya, di setiap kegagalan pasti akan menuai kritik.
Baca Juga: Pergi Haji dan Bonus Besar Menanti Peraih Emas Asian Games 2018
Hanya saja, dia meminta semua pihak memandang dengan bijak. Menurutnya, para pemain tunggal putra telah berjuang maksimal, meski hasilnya belum memuaskan.
"Biasalah ya, kita kalah memang selalu dikritik. Tapi kita harus lebih bijak melihatnya, kalahnya dengan siapa? Karena apa?" kata Susy saat ditemui di pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (12/7/2018).
"Memang dari seeding pemain, kita selalu tidak beruntung, khususnya bagi (Anthony) Ginting dan Jonatan (Christie). Kemarin di babak awal (Indonesia Open 2018) mereka harus langsung bertemu Kento (Momota) dan (Viktor) Axelsen yang pada akhirnya bertemu di final dan (Kento) menjadi juara," tambah Susy.
Meski menolak menyalahkan pemain maupun jajaran pelatih, Susy mengakui bahwa sektor tunggal putra masih belum mampu menunjukkan kematangan dan keyakinan untuk meraih prestasi tertinggi. Menurutnya, mencetak pemain juara bukan pekerjaan mudah.
"Secara permainan kita harapkan paling tidak mereka itu bisa mengimbangi. Tapi sampai sekarang nyatanya mereka belum bisa melewati (level tertinggi). Nah keyakinan dan kematangan harus ditingkatkan. Karena jadi juara itu memang tak mudah," tutur peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992.
Di samping itu, Susy menilai persaingan di dunia bulutangkis saat ini tak seperti dahulu yang terpusat di salah satu negara saja.
Kini persaingan bulutangkis sudah merata, dengan masing-masing negara punya peluang besar untuk saling mengalahkan.
Baca Juga: Lalu Zohri "Bocah Ajaib dari Lombok" Dapat Beasiswa dari Menpora
Karena itu dia berharap 3-4 tahun ke depan, sektor tunggal baik putra maupun putri, sudah bisa berada di level tertinggi.
"Kita harapkan mungkin 3-4 tahun ke depan, khususnya untuk sektor tunggal, terutama putra mungkin bisa lebih cepat. Satu tahun dari sekarang (mungkin) bisa bersaing di Olimpiade lah. Paling tidak mereka bisa sejajar lah (dengan pemain-pemain elit dunia)," tukasnya.
Berita Terkait
-
Status Unggulan Kedua, Bisakah Bobby/Melati Penuhi Ekspektasi di China Masters?
-
Jadwal dan Syarat Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025
-
Cedera ACL Jadi Akhiri Perjalanan Jesita Putri Miantoro di Pelatnas PBSI
-
BWC 2025: Jadwal Laga 9 Wakil Indonesia di Babak 16 Besar
-
KOI Angkat Topi, Woodball Indonesia Borong Emas Aice 7th Indonesia Open 2025
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Bongkar Pasang Partner Rian Ardianto, dari Yeremia ke Rahmat Hidayat
-
Jadwal F1 GP Italia 2025: Pembuktian Ferarri di Hadapan Publik Sendiri
-
Jack Miller dan Pramac Yamaha Tetap Bersama di MotoGP 2026
-
BDMNTN-XL Kembali Hadir di Jakarta, Viktor Axelsen Digandeng Jadi Duta
-
Jadwal WBA Asia: Tibo Monabesa Hadapi Petinju Kazakhstan, Laga Panas di China
-
Arjen Robben Terjun ke Dunia Padel, Ikuti Jejak Zlatan Ibrahimovic
-
Yuki Tsunoda Akhirnya Pecah Telur, Raih Poin Spesial di GP Belanda
-
Dominasi Gila di GP Belanda, Piastri Mulai Disejajarkan dengan Schumacher
-
Race Klasik MotoGP Catalunya: Duel Legendaris Rossi, Lorenzo, hingga Marquez
-
Franco Morbidelli Tak Mau Hengkang, Ini Janji Manis VR46 untuk 2026