Suara.com - Sekitar 11 hari lagi perhelatan Asian Games 2018 akan dimulai. Ketegangan pun mulai melanda sejumlah atlet Indonesia menghadapi pesta olahraga se-Asia tersebut.
Tak terkecuali dirasakan atlet pencak silat putri Wewey Wita. Meski tegang, pesilat cantik kelahiran Tangerang ini menyebut punya kiat tersendiri untuk mengatasinya.
"Kekurangan sejauh ini tidak ada. Saya sekarang lebih memantapkan mental aja sih agar siap tampil di Asian Games 2018 nanti," kata Wewey Wita saat ditemui di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018).
Baca Juga: Tak Cuma Juara Umum, Pencak Silat Ingin Borong Medali Asian Games
Menurut pesilat yang memiliki darah Singapura dari sang Ayah, melihat rekaman-rekaman pertandingan dirinya saat meraih medali diberbagai ajang, cukup membantu untuk meyakinkan tekadnya meraih prestasi tertinggi di Asian Games 2018.
"Untuk menjaga mental, saya sering melihat video saat menjadi juara di turnamen sebelumnya. Itu bisa meyakinkan kita bahwa kita pasti bisa," ujar Wewey Wita.
Di Asian Games 2018, Wewey akan turun di nomor tanding kelas B (55-60 kg). Sebelumnya, dia lebih banyak turun di kelas C (60-65 kg).
Perubahan kelas tanding tidak membuatnya khawatir. Sebab, saat pertama kali mencoba bermain di kelas B, dirinya mampu tampil baik dengan meraih medali emas di SEA Games 2017 Malaysia.
Wewey berhasil merengkuh medali emas setelah di babak final sukses mengalahkan pesilat Vietnam, Tran Ti Thiem, dengan skor 4-1.
"Secara pribadi sih sekarang kesiapan saya sudah berada di 98 persen. Karena dua minggu lagi akan bertanding, maka peak performance ada di hari H nanti," tukas Wewey Wita.
Baca Juga: Mengenal Simone Julia, Atlet Jiu Jitsu Cantik Blasteran Kanada - Indonesia
Di Asian Games 2018, Wewey bertekad kembali mengulangi performa apiknya di SEA Games 2017.
Meski sadar banyak rintangan, dirinya berharap tuah rumah sendiri bisa menghadirkan medali emas baginya.
Berita Terkait
-
Di Depan Presiden Prabowo, Iko Uwais Unjuk Bakat Pencak Silat
-
20 Negara Ikuti Kejuaraan Pencak Silat Internasional di Sumut, Bobby Nasution: Terima Kasih
-
Bikin Resah 'Pribumi', Pemerintah Jepang Bentuk Unit Khusus Tindak Tegas Warga Asing
-
Bobby Nasution Apresiasi Sumut Jadi Tuan Rumah Pencak Silat Championship 2025
-
Tusuk 3 Pesilat Saat Dikeroyok, Pengakuan Ojol Viral: Kalau Diam, Saya Mati
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025