Suara.com - Pewushu nasional, Felda Elvira Santoso gagal meraih medali saat turun di cabor wushu nomor talou (seni) changquan putri Asian Games 2018 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Rabu (22/8/2018).
Felda yang turun di urutan kedelapan, hanya mampu mencatatkan poin 9,45. Ia pun harus puas menduduki posisi keenam dan urung menggondol medali. Pewushu cantik kelahiran 1993 itu dikalahkan atlet China, Qi Xinyi yang berhasil mencatatkan poin 9,74.
Felda pun mengungkapkan penyebab kegagalannya, yang tak lain karena gugup. Asian Games 2018 memang merupakan Asian Games pertama bagi Felda. Selain itu, banyaknya penonton yang hadir menonton langsung di venue membuatnya semakin tertekan.
"Saya grogi karena ini pertandingan besar pertama saya. Jadi saya tadi kurang tenang," kata Felda Elvira Santoso di JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Rabu (22/8/2018).
Tak seperti kebanyakan atlet yang tambah bersemangat saat didukung banyak orang, Felda menyebut faktor tuan rumah justru membebani dirinya. Apalagi, penonton Indonesia terus bersorak-sorai saat dirinya turun gelanggang.
"Saya pribadi tidak suka kalau banyak yang mendukung. Ketika tidak ada orang, sepi, seperti tanding di luar (negeri), justru saya bisa tampil lebih lepas," ungkap Felda.
Untuk diketahui, nomor talou (seni) changquan sendiri sebenanrnya bukanlah spesialisasi Felda. Dirinya terpaksa turun di nomor changquan karena tak dipertandingkannya nomor gunshu dan daoshu yang menjadi andalannya.
"Di Asian Games 2018 tidak ada nomor daoshu dan gunshu untuk wanita. Jadi agak berbeda (main di nomor changquan), beda karakter. Ini mainnya harus lebih bagus, cantik, tegas, dan kencang," ujar peraih medali emas Kejuaraan Dunia Wushu 2017 di nomor gunshu tersebut.
Baca Juga: Selangkah Lagi, Deni Sumbang Emas dari Cabor Angkat Besi Putra
Berita Terkait
-
Dibandingkan dengan Olimpiade Paris, Pembukaan Asian Games 2018 Kembali Ramai Dibahas
-
Jadi Wasit Timnas U-23 vs Korsel, Shaun Evans Pernah Bikin Indonesia dan Persib Bandung Ngamuk
-
Kisah Kim Min-jae: Pernah Main di Indonesia, Kini Gabung Bayern Munich
-
Raja Sapta Oktohari: Presiden Jokowi Layak Diangkat Jadi Bapak Olahraga Indonesia
-
Profil Kim Min-jae, Bek Anyar Napoli Asal Korsel yang Pernah Main di Indonesia
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Borneo Hornbills Resmi Berevolusi Menjadi Bogor Hornbills Jelang IBL 2026
-
IHR Piala Raja Hamengku Buwono X 2025: Sportainment Paduan Tradisi Historis dan Budaya Modern
-
SEA Games 2025: Skuad Bulu Tangkis Berubah, Indonesia Turunkan Tim Terbaik
-
Peta Medali SEA Games 2025: Indonesia Kehilangan 41 Potensi Emas
-
Jadwal F1 GP Brasil 2025: Potensi Duel Panas Norris, Piastri dan Max Verstappen
-
Lifter Rizki Juniansyah Diangkat Jadi Letnan Dua TNI usai Juara Dunia 2025
-
KONI Isyaratkan PON 2028 Prioritaskan Cabor Olimpiade
-
Dhinda 'Meledak' di Korea Masters 2025: Tembus Perempat Final dan Makin Percaya Diri
-
Lolos 8 Besar Korea Masters 2025, Ubed Belum Puas!
-
Korea Masters 2025: Kalah dari Unggulan Pertama, Yohanes Saut Akui Hilang Fokus