Suara.com - Kejadian MotoGP Inggris dibatalkan pada Minggu malam (26/08/2018) sempat membuat beberapa rider dan penggemarnya baper. Bila dirunut lebih jauh, inilah konsekuensi penyelenggaraan balap di tanah Britania Raya.
Terpisah dari daratan Eropa, negeri Ratu Elizabeth II memiliki iklim yang tidak senada dengan saudaranya di seberang lautan. Sebutlah contoh paling gres adalah balap Formula One (F1) di Sirkuit Spa-Franchorchamps, Belgia. Di saat sama dengan gelaran MotoGP, para penggemar balap jet darat berpesta meriah ditemani Matahari.
Beberapa saat lalu, Inggris mengalami fenomena cuaca yang dijuluki pers setempat sebagai Days of Fire. Yaitu terjadinya gelombang panas atau heatwave dengan hasil terjadinya replikasi cuaca seperti negara-negara tropis. Mirip Indonesia! Contohnya, sekitar tiga pekan lalu, temperatur kota London bahkan tembus sampai 38 derajat Celcius.
Akan tetapi sesudahnya, badai di atas Samudera Atlantik bertiup ke pantai-pantai Britania Raya, sehingga terjadi fenomena Days of Thunder. Termasuk munculnya Badai Debby.
Ketidakstabilan cuaca ini masih berlangsung, dan salah satu dampaknya adalah pembatalan MotoGP Inggris, di mana Franco Uncini, FIM (Federation Internationale de Motocyclisme) Representative menyatakan, "Pembatalan dari pergelaran MotoGP, Moto2 and Moto3 di Sirkuit Slverstone, Silverstone, Northamptonshire, Inggris, telah terjadi pada 26 Agustus 2018, akibat hujan deras tak berkesudahan menjadi penyebab kondisi trek tidak aman."
Reaksi para rider cenderung senada, utamanya menyangkut persoalan safety. Meski mereka juga mengakui, batal berlaga untuk menghibur publik yang mencapai 90 ribu penonton itu terasa menyakitkan. Seperti komentar Marc Marquez (Repsol Honda), "Tentunya kami ingin turun balap, namun unsur safety mesti didahulukan."
Beruntung, sebelum D-Day pelaksanaan balapan yang urung ini, para rider sudah sempat berbagi banyak hal dengan para penggemarnya di Sirkuit Silverstone. Mulai potret bersama Peduli Gempa Lombok, menggelar acara Day of Champions (rangkaian dari Two Wheels for Life), sampai ngobrol asyik dengan astronot.
Bahkan, di race day yang urung dan cuacanya dikomentari publik Inggris sebagai gloomy and hammering, torrential rain, Angel Nieto Team MotoGP sukses menghibur para penggemar dengan cuitan kocak di Twitter seperti tertera di gambar utama laman ini.
Para anggota kru memasang bebek-bebek plastik yang biasa dijadikan teman bermain kanak-kanak di kamar mandi, dan diberi stiker sponsor tim.
Baca Juga: Jadwal Kontingen Indonesia di Asian Games 2018, Senin 27 Agustus
Di laman berikut, bisa disaksikan beberapa aksi hiburan dan dukungan para rider MotoGP menjelang MotoGP Inggris.
Supports Lombok
Ini adalah bentuk dukungan para rider atas bencana alam yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Mulai Valentino Rossi, Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan para seteru di trek saling merapat, dan memegang tulisan bernada simpatik lagi penuh kepedulian ini.
Ngobrol dengan Andrew "Drew" Feustel, astronot NASA
Astronot Drew Feustel adalah komandan ISS Expedition yang tengah berada di luar angkasa.
Ia adalah penggemar MotoGP, memfavoritkan rider Carl Cruthlow, serta dahulu bermain motocross dan karting di masa kecil sampai remajanya.
Pertanyaan dari ruang konferensi pers di Sirkuit Silverstone dilontarkan oleh Valentino Rossi, Marc Marquez, Jorge Lorenzo, Carl Cruthlow, Andrea Dovizioso, dan Alvaro Bautista.
Meski mereka adalah para jawara mengaspal, tampak betapa keenamnya mengagumi sang astronot, dan melontarkan pertanyaan yang mirip dengan cara fans menanyai sosok idola.
Seperti Marquez soal sirkuit MotoGP favorit Drew Feustel, Rossi tentang jauhnya jarak Silverstone dengan stasiun luar angkasa NASA saat ini, Lorenzo soal makanan di pesawat ulang-alik, dan Cruthlow menanyai apakah Feustel hapal luar kepala semua sistem perkabelan yang centang-perenang.
Bermain game interaktif disaksikan fans
Hari yang penuh kelucuan, di mana para rider ikut berpartisipasi dalam Day of Champions. Salah satu bentuk dari aksi Two Wheels for Life, yaitu penggalangan dana untuk memberikan donasi di tempat-tempat terpencil yang sulit dijangkau kendaraan, kecuali motor. Contohnya pedalaman Afrika.
Lombanya antara lain, aksi gendong-menggendong, adu tangkas, dan memilih jawaban pada papan. Salah satu kejadian hits adalah saat Marc Marquez ambruk karena mesti menopang tubuh salah satu kru yang bobotnya sekitar tiga kali dirinya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Jakarta Bersiap untuk Capital Market Run 2025, 3.500 Pelari akan Turun ke Jalan
-
Terungkap Alasan Anthony Ginting Absen di Korea Masters 2025
-
Anthony Ginting Absen, Inilah Daftar Wakil Indonesia di Korea Masters 2025
-
Bagian Penting Tim, Pelita Jaya Jakarta Perpanjang Kontrak Vincent Kosasih
-
Rombak Besar-besaran, Tangerang Hawks Basketball Lepas Habib Titoaji
-
Tumbang di Final Hylo Open 2025, Putri KW Ambil Pelajaran dari Mia Blichfeldt
-
Kalah di Final Hylo Open 2025, Sabar Karyaman: Lagi-lagi Harus Jadi Runner-up
-
Selamat! Jonatan Christie Berhasil Juarai Hylo Open 2025
-
Indonesia Para Badminton International 2025: Pasukan Merah Putih Pertahankan Tradisi Juara Umum
-
Pertarungan Menuju Kejayaan: One Pride MMA 88 Hadirkan Duel Indonesia vs Dunia