Suara.com - Closing ceremony yang memungkas acara Asian Games 2018 berlangsung sudah semalam (02/09/2018) dan menghadirkan kenangan seru tentang perhelatan olah raga tertinggi bagi bangsa-bangsa Asia. Mulai pemilihan Most Valuable Player (MVP), prestasi Indonesia selaku tuan rumah yang sukses mendulang medali emas, laga basket putra bernuansa NBA, sampai tindak indisipliner atlet mewarnai kejuaraan yang berlangsung sekitar dua pekan.
Lantas puncaknya adalah hujan badai, akan tetapi terasa hangat manakala bangsa-bangsa Asia bersanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Menyaksikan kembang api, tari dan lagu, serta berseru menyatakan semangat keragaman bangsa bersama-sama.
Seperti dilansir kantor berita Antara, Wakil Presiden NKRI Jusuf Kalla menyebutkan, perhelatan Asian Games ke-18 Jakarta - Palembang memiliki tiga sukses, yakni sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, dan sukses pelaksanaan.
Dan setelah segala kemeriahan tadi berlalu, tiba saatnya untuk menengok, mereka-mereka yang berdiri di balik layar. Yaitu para relawan INASGOC, dengan jumlah mencapai belasan ribu dan datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Berikut adalah beberapa sosok dari relawan yang "mengawal" Asian Games dari awal sampai akhir.
Zaenal Taufik Tohariddin (22) adalah lajang asal Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mahasiswa UPI Bandung jurusan keolahragaan yang bertugas di VPC Paragliding, Puncak, Kabupaten Bogor. Tugasnya , bersama 13 relawan muda lainnya adalah mepermudah para atlet dan wartawan dalam bekerja.
Seperti dipaparkan olehnya, "Menjadi bagian dari sejarah," ia bertugas secara learning by doing dan mengurus keperluan logistik, membersihkan ruang media, mengurus dokumentasi, sampai berjaga di arena, di bawah terik matahari.
Sebelum turun di ajang relawan Asian Games 2018, Zaenal Taufik Tohariddin sudah mengantongi pengalaman sebagai relawan di PON 2016, dan pertukaran pemuda bidang olahraga di Malaysia 2015.
Sementara Muhammad Khalid Rosydi (23), mahasiswa Univesitas Putra Batam jurusan Manajemen yang cakap berbahasa Inggris dan Arab, asal Kepulauan Riau mesti menggunakan dana pribadi agar bisa terbang dari Batam ke Jakarta untuk menjadi relawan INASGOC dengan penempatan di venue Paralayang bersama Zaenal Taufik Tohariddin.
Tugas Muhammad Khalid Rosydi adalah petugas sport medal ceremony, dengan tambahan menjadi pemandu wartawan asing, serta penterjemah bagi wartawan lokal. Saat belum mendapatkan tempat menginap di kawasan Puncak, ia pun tidur di venue.
Baca Juga: KPU Tunda Putusan Bawaslu Soal Bacaleg Mantan Napi Korupsi
Tri Nanda Fajar Suci Wulandari, mahasiswi IAIN Syeh Nuh Jati, Cirebon, asal Brebes, Jawa Tengah bertugas memandu wartawan asing di venue. Ia juga mesti memastikan keperluan mereka semua terpenuhi, mulai dari akomodasi peliputan, landing dan take-off untuk sesi kedatangan, sesi wawancara sampai kepulangan.
Poetri Mutya Indriani mahasiswa UPN Veteran Jakarta, juga rela mengorbankan perkuliahannya agar bisa bergabung sebagai relawan INASGOC.
Tak kalah unik, adalah Robbani Fadhil, mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang menyusun skripsi berdasarkan pengalamannya bertugas sebagai relawan, dengan tajuk Pengaruh Penggunaan Official Endorser/Apparel terhadap Brand Image 361 di Ajang Internasional ASIAN Games 2018 (Hegemoni Fashion).
Begitulah sekelumit cerita menyoal relawan INASGOC dalam pentas olah raga terbesar Asia. Tanpa kehadiran mereka, sukses yang dicapai belumlah bisa disebut sebagai totalitas. Terima kasih duta bangsa Indonesia!
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Siapkan Rp5-10 Miliar, Pelti akan Biayai Tur Janice Tjen Cs di Luar Negeri
-
Target Tinggi Veda Ega Pratama di Moto3 2026, Sekaligus Proses Belajar di Tim Baru
-
Kabar Baik untuk Atlet! Kemenpora Pastikan Bonus Jumbo SEA Games 2025 Cair Secepatnya
-
Usia Cuma Angka! Yolla Yuliana Tolak Pensiun, Siap Bimbing Pemain Muda JLM di Proliga 2026
-
First Fight II Siap Panaskan Jakarta, Sajikan Duel Panas hingga Laga 1 vs 3
-
An Se-young Semringah Juarai BWF World Tour Finals, Gelar Juara ke-11 Sepanjang 2025
-
Rahang Patah Usai KO dari Anthony Joshua, Jake Paul Pamer Gepokan Duit dan Pistol Emas
-
Lagi, An Se-young Juara BWF World Tour Finals 2025
-
Persembahkan 3 Medali SEA Games, Ayustina Delia Priatna Kini Bidik Asian Games 2026
-
Pergelangan Kaki Bermasalah, Sabar/Reza Kandas pada Semifinal BWF World Tour Finals 2025