Suara.com - Asian Para Games (APG) 2018 resmi berakhir. Pesta olahraga difabel terbesar Asia itu akan kembali empat tahun lagi di Hangzhou, Cina 2022.
Selama delapan hari penyelenggaraan, banyak rekor maupun sejarah yang tercipta di APG 2018, tak terkecuali yang ditorehkan kontingen Indonesia.
Asian Para Games 2018 menjadi sejarah bagi Tanah Air. Para atlet dari berbagai cabang olahraga mampu tampil impresif hingga membawa kontingen Indonesia duduk diperingkat lima klasemen akhir perolehan medali.
Berikut tujuh rekor yang diciptakan Kontingen Indonesia di Asian Para Games 2018:
1. Medali Emas Terbanyak Indonesia
Kontingen Indonesia berhasil memperbaiki prestasi di Asian Para Games 2018. Jika di dua edisi sebelumnya gagal tampil gemilang, kini para pejuang Merah-Putih berhasil duduk diperingkat kelima dengan raihan 37 emas, 47 perak dan 51 perunggu.
Jika dibandingkan dua edisi sebelumnya, Asian Para Games 2018 benar-benar menjadi awal kebangkitan atlet difabel Indonesia. Saat mengikuti Asian Para Games pertama di Guagzhou, Cina, pada 2010 silam, kontingen Indonesia total meraih 11 medali dengan rincian 1 medali emas, 5 perak, dan 5 perunggu.
Saat itu, kontingen Indonesia harus puas duduk di peringkat 14 klasemen akhir perolehan medali, tertinggal jauh dari Thailand yang duduk diperingkat lima dengan 93 medali.
Sedangkan saat mengikuti Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, Indonesia hanya mampu finis di posisi kesembilan. Meraih-Putih meraih 38 medali dengan rincian 9 emas, 11 perak, dan 18 perunggu.
Baca Juga: Ucap Salam Perpisahan, Okto: Asian Para Games Semangat Persatuan
2. Cabang Olahraga Para-Atletik Pecah Telur
Selama mengikuti perhelatan Asian Para Games sejak 2010 silam, Indonesia tak pernah mendapatkan medali emas dari cabang olahraga para-atletik. Namun, di Asian Para Games 2018 para-atletik pecah telur.
Tak hanya pecah telur, cabor para-atletik juga menyumbang medali terbanyak bagi Indonesia di Asian Para Games 2018 dengan 28 medali. Jika dirinci, para-atletik meraih 6 medali emas, 12 perak, dan 10 perunggu.
Enam medali emas sendiri disumbangkan oleh Suparniyanti (tolak peluru putri F20), Rica Oktavia (lompat jauh putri T20), Sapto Yogo Purnomo (100 m, 200 m putra T37), Karisma Evi Tiarani (100 m putri T42/T63), dan Putri Aulia (100 m putri T13).
3. Rica Oktavia Pecahkan Rekor Asia
Rica Oktavia berhasil meraih medali emas dari nomor lompat jauh putri klasifikasi T20 (keterbatasan intelektual) di Asian Para Games 2018.
Tak hanya berjasa menambah kepingan medali bagi Indonesia, Rica Oktavia juga sukses memecahkan rekor lompat jauh putri T20 Asia.
Lompatan sejauh 5,25 meter yang dicatatkannya, sukses melampaui rekor yang atlet Malaysia, Siti Noor Radiah Ismail yang bertahan sejak Paralimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil. Saat itu Siti melakukan lompatan sejauh 5,20 meter.
4. Putri Aulia Pecahkan Rekor Asian Para Games
Putri Aulia sukses meraih medali emas saat turun di nomor 100 meter putri klasifikasi T13 (keterbatasan pengilhatan) Asian Para Games 2018.
Bukan hanya meraih medali emas, catatan waktu 12,49 detik yang dibukukan Putri sukses menjadikannya pelari 100 meter putri T13 tercepat di Asian Para Games.
Catatan waktu Putri sukses melampaui rekor pelari Cina, Lin Zhu dengan 13,13 detik yang dicatatkan saat berlaga di Asian Para Games 2014 Incheon.
5. Sapto Yogo Purnomo Pecahkan Rekor Asia
Sama halnya seperti Rica Oktavia, Sapto Yogo juga berhasil memecahkan rekor Asia dari cabang olahraga atletik.
Sapto sukses memecahkan rekor Asia saat meraih medali emas di nomor 100 meter putra klasifikasi T37 (keterbatasan fisik) Asian Para Games 2018.
Catatan waktu 11,49 detik Sapto sukses melampaui rekor pelari Cina, Yongbin Lian yang membukukan waktu 11,51 detik saat berlaga di Olimpiade 2012 London, Inggris.
6. Karisma Evi Tiarani Pecahkan Rekor Asia
Karisma Evi Tiarani juga berhasil memecahkan rekor Asia saat menyumbang medali emas dari nomor 100 meter putri klasifikasi T47/T63 (keterbatasan fisik) Asian Para Games 2018.
Catatan waktu 14,93 detik saat berlaga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, sukses melampaui rekor pelari Jepang, Kaeda Maegawa (16,47 detik) yang diraih pada Juli 2018 silam.
7. Indonesia Sapu Bersih Nomor 100 Meter Putri T13
Srikandi Indonesia dari cabang olahraga para-atletik sukses merajai nomor 100 meter putri klasifikasi T13 (keterbatasan melihat) di Asian Para Games 2018.
Tak tanggung-tanggun, tiga pelari Indonesia berhasil meraih medali, tak menyisakan satu pun untuk dibawa pulang atlet negara peserta lain.
Putri Aulia keluar sebagai peraih medali emas dengan catatan waktu 12,49 detik. Ni Made Ariani sukses meraih perak dengan catatan waktu 13 detik.
Sementara Endang Sari Sitorus sukses mengamankan medali perunggu setelah mencatatkan waktu 13,07 detik.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand