Suara.com - Pelatih ganda campuran pratama PBSI, Vita Marissa, enggan menyalahkan program pelatnas terkait fenomena melempemnya pasangan ganda campuran saat memasuki level senior.
Sebagaimana diketahui, dua pasangan ganda campuran terbaik pelatnas PBSI saat ini yakni Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, masih belum mampu memperlihatkan tajinya di level dunia.
Padahal, Melati dan Gloria saat masih bermain di level pratama, sempat mencicipi manisnya gelar juara dunia junior. Gloria merengkuh medali emas pada 2011 silam bersama Alfian Eko Prasetya. Setahun setelahnya, giliran Melati yang meraih gelar juara bersama Edi Subaktiar.
Menurut mantan partner Liliyana Natsir di sektor ganda putri itu, program pelatnas baik di level pratama maupun senior sejatinya sama saja. Efektifitas penyerapan program disebutnya amat tergantung pada atletnya sendiri.
"Sebenarnya program sama saja sih. Cuma kan seperti musuh, lalu kesempatannya. Mungkin tak semua atlet memiliki individu yang sama, jadi masalah pasti akan selalu ada," ujar Vita Marissa saat dihubungi wartawan, Rabu (13/2/2019).
Grafik penampilan Melati dan Gloria usai melangkah ke level senior bisa dibilang stagnan. Bersama partnernya masing-masing, keduanya bisa dibilang tak mampu meraih gelar-gelar penting yang menjadi tolak ukur kehebatan seorang pebulutangkis.
Kenyataan itu berbanding terbalik dengan sektor ganda campuran China. Sebut saja Zheng Siwei yang sempat meraih medali emas kejuaraan dunia junior 2015, kini mampu tampil luar biasa di level senior.
Berpasangan dengan Huang Yaqiong, pebulutangkis 21 tahun itu sukses melewati transisi dari junior ke senior dengan mulus. Tercatat, Zheng/Huang yang kini menempati peringkat satu dunia di sektor ganda campuran, berhasil menyamai prestasi dahulu dengan menjadi juara dunia 2018 di level senior.
Vita tak menampik kenyataan tersebut menjadi pekerjaan rumah besar bagi PBSI baik di level junior maupun senior. Kini PBSI disebutnya tengah memutar otak untuk mengembalikan kejayaan sektor ganda campuran di level senior.
Baca Juga: 'Perang Saudara' di Babak Pertama All England, Ini Komentar Susi
"Memang dunia ini berputar. Tapi bagaimana caranya, di saat kita di bawah, kita cari formula (untuk kembali) bersaing," tukasnya.
Indonesia sendiri memiliki regenerasi ganda campuran yang cukup baik di level junior. Dua tahun belakangan medali emas kejuaraan dunia junior diraih atlet Merah-Putih yakni melalui pasangan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (2017) dan Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil (2018).
Berita Terkait
-
Dejan/Bernadine Melejit di India, Sang Juara Ungkap Banyak PR Meski Berprestasi
-
Indonesia International Challenge 2025: 5 Ganda Campuran Amankan Tempat di Perempat Final
-
Jafar/Felisha Lolos ke Semifinal China Open 2025, Asa Terakhir Indonesia di Ganda Campuran
-
Hasil China Open 2025: Rehan/Gloria Belum Siap ke Top 5 Dunia
-
Daftar 13 Wakil Indonesia di China Open 2025, Langsung Dihadang Ujian Berat Sejak Babak Pertama
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali
-
Update Medali Tim Indonesia di SEA Games 2025: Masih Kokoh di Posisi 2
-
Pecah Telur! Timnas Hoki Es Indonesia Ukir Sejarah Emas Pertama di SEA Games 2025
-
Janji Manis Erick Thohir Usai Pencak Silat Sumbang 4 Emas SEA Games 2025
-
Kejurnas Panahan Antarklub 2025 Digelar untuk Perkuat Piramida Pembinaan