Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti mengatakan, jika performa pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di All England 2019 cukup impresif.
Hanya saja, faktor mentalitas khususnya di poin kritis masih jadi kendala utama.
Fajar/Rian berhasil mengatrol capaian mereka di All England 2019. Jika tahun lalu terhenti di babak pertama, kali ini prestasi mereka meroket hingga mampu melangkah ke semifinal.
Pasangan ganda putra runner-up Asian Games 2018 itu bahkan memiliki kesempatan untuk melangkah ke babak final.
Namun, kendala dipoin-poin kritis membuat Fajar/Rian takluk dari wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, 21-12, 20-22, dan 19-21.
"Fajar/Rian saya harap lebih konsisten saja. Mereka tinggal butuh ketenangan, kematangan, jam terbang yang lebih. Karena masih muda, seringkali mereka agak sedikit 'goyang', harus lebih berani," kata Susy Susanti dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Senin (11/3/2019).
Susy menjelaskan jika Fajar/Rian sejatinya punya kemampuan yang beda-beda tipis dengan para ganda putra elite dunia.
Hanya ketangkasan mental dan faktor-faktor non-teknis lain yang harus bisa dibenahi keduanya.
"Yang kurang sedikit dari mereka itu keberanian di lapangan, cueknya mereka, tenangnya mereka. Secara pukulan, permainan, sebetulnya sudah mulai bagus, sudah mulai naik," kata Susy Susanti.
Baca Juga: Marcus Kartu Merah di All England, Ini Jenis Penalty Card Dalam Bulutangkis
"Tapi, Fajar/Rian harus lengkapi di non-teknisnya. Dari servis, poin-poin kritis, ada beberapa hal yang harus dibenahi," sambuh peraih empat gelar All England 1990, 1991, 1993 dan 1994 itu.
Berita Terkait
-
Desentralisasi Pembinaan: PBSI Luncurkan Pelatnas Wilayah
-
Fajar/Fikri Terhenti di Perempat Final Hylo Open 2025, Dihantui Rasa Lelah?
-
Fajar/Fikri Siaga Hadapi Ancaman Ganda Malaysia di Perempat Final Hylo Open 2025
-
PBSI Siapkan Transformasi Besar: Sistem Pembinaan Kini Berbasis Data dan Bukti Lapangan
-
Menang Dramatis, Fajar/Fikri Tantang Wakil Tuan Rumah di 16 Besar Hylo Open 2025
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Borneo Hornbills Resmi Berevolusi Menjadi Bogor Hornbills Jelang IBL 2026
-
IHR Piala Raja Hamengku Buwono X 2025: Sportainment Paduan Tradisi Historis dan Budaya Modern
-
SEA Games 2025: Skuad Bulu Tangkis Berubah, Indonesia Turunkan Tim Terbaik
-
Peta Medali SEA Games 2025: Indonesia Kehilangan 41 Potensi Emas
-
Jadwal F1 GP Brasil 2025: Potensi Duel Panas Norris, Piastri dan Max Verstappen
-
Lifter Rizki Juniansyah Diangkat Jadi Letnan Dua TNI usai Juara Dunia 2025
-
KONI Isyaratkan PON 2028 Prioritaskan Cabor Olimpiade
-
Dhinda 'Meledak' di Korea Masters 2025: Tembus Perempat Final dan Makin Percaya Diri
-
Lolos 8 Besar Korea Masters 2025, Ubed Belum Puas!
-
Korea Masters 2025: Kalah dari Unggulan Pertama, Yohanes Saut Akui Hilang Fokus