Suara.com - Kurang dua hari menjelang pentas laga Formula One (F1) seri pembuka, Grand Prix atau GP Australia 2019, Charlie Whiting, salah satu tokoh kunci balap jet darat berpulang secara mendadak.
Dikutip dari formula1.com, Charlie Whiting meninggal di Melbourne, Australia pada Kamis pagi (14/3/2019), atau dua hari menjelang GP Australia 2019 akibat pulmonary embolism atau emboli paru.
Yaitu suatu gangguan kesehatan, di mana satu atau lebih aliran pembuluh arteri dalam paru-paru mengalami hambatan akibat gumpalan darah. Biasanya ditandai dengan napas yang pendek-pendek, seperti dikutip dari mayoclinic.org.
Semasa hidupnya, lelaki kelahiran 12 Agustus 1952 ini berkarya sebagai Race Director atau direktur penyelenggaraan balap di Federation Internationale de l'Automobile (FIA) F1, sejak 1997.
Sebelumnya, Charlie Whiting mengawali karier dengan bergabung di tim F1 Hesketh pada 1977, lalu pindah ke Brabham sekitar 1980-an. Kemudian bekerja di FIA F1 World Championship mulai 1988.
Selain menjadi Race Director, beberapa pos kerja yang ditempatinya adalah Safety Delegate, Permanent Starter, dan Kepala F1 Technical Department. Beberapa tugas terpenting yang diembannya adalah mengontrol kinerja Christmas Tree atau lampu start menjelang balap, mengawasi peraturan F1 agar dilaksanakan sebagaimana mestinya, serta mengurus logistik ke manapun sirkus jet darat menggelar balapan.
Ucapan dukacita antara lain datang dari Jean Todt, President FIA yang menyatakan, "Sangat berduka atas kepergiannya yang mendadak. Saya mengenal Charlie Whiting selama bertahun-tahun dan beliau adalah Racing Director yang hebat, seorang figur sentral dan unik di F1, yang membawa etika dan semangat dari cabang olah raga fantastis ini. F1 kehilangan seorang kawan terpercaya, sekaligus duta karismatik, yang ada dalam diri Charlie. Saya bersama jajaran FIA, dan seluruh komunitas motorsport menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga dan para sahabatnya, sekaligus para pencinta balap F1."
Sementara Ross Brawn, Managing Director, Motorsports, F1, menyampaikan bahwa ia sudah mengenal Charlie Whiting sepanjang bekerja di dunia balap.
"Kami dahulu mengawali pekerjaan sebagai mekanik, menjadi sahabat, dan telah begitu lama bersama-sama di berbagai trek balap F1 di seluruh penjuru dunia," kenangnya.
Tak heran, Ross Brawn begitu berduka mendengar kabar menyedihkan itu.
"Sangat sedih ketika mendengar kabar tragis ini, bahwa ia telah berpulang. Sungguh suatu kehilangan yang besar, bukan sebatas bagi saya secara personal, namun bagi seluruh keluarga besar F1, FIA, serta dunia motorsport pada umumnya. Kami semua berbela sungkawa bagi anggota keluarga yang ditinggalkan," ujar Ross Brawn.
Benar, balap F1 bakal terasa berbeda, tanpa kehadiran Charlie Whiting. Apalagi musim 2019 baru akan bergulir perdana, dua hari nanti. Salah satu hal paling diingat dunia balap jet darat tentangnya adalah tindakan tegas untuk memanggil para driver yang terlibat tabrakan, tumbukan, atau memperlihatkan gaya menyetir yang membahayakan, sesegera mungkin setelah balapan rampung. Selamat jalan, F1 Race Director Charlie Whiting.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali
-
Update Medali Tim Indonesia di SEA Games 2025: Masih Kokoh di Posisi 2
-
Pecah Telur! Timnas Hoki Es Indonesia Ukir Sejarah Emas Pertama di SEA Games 2025
-
Janji Manis Erick Thohir Usai Pencak Silat Sumbang 4 Emas SEA Games 2025
-
Kejurnas Panahan Antarklub 2025 Digelar untuk Perkuat Piramida Pembinaan
-
Panggulnya Kerap Kambuh, Jonatan Christie Berharap Tahun 2026 Bebas Cedera
-
Timnas Voli Putra Indonesia Gagal Pertahankan Medali Emas Beruntun di SEA Games 2025