Suara.com - Formula One (F1) Grand Prix (GP) yang berlangsung di Circuit International Shanghai, China disebut-sebut sebagai suatu perhelatan istimewa. Apa pasal, karena F1 GP China 2019 menandai penyelenggaraan sirkus balap jet darat ke-1.000 kalinya digelar. Sehingga siapapun yang menang di sini, pastilah merasa semakin istimewa.
Hal itu dirasakan oleh Lewis Hamilton (Mercedes) yang menjuarai F1 GP China 2019. Sebagaimana dipetik kantor berita Antara dari Formula1, usai merengkuh kemenangannya, lajang yang bertarung membawa bendera Britania Raya itu mengungkapkan kunci kemenangannya di Circuit International Shanghai, China. Yaitu mengubah gayanya saat membesut jet darat Mercedes W10.
Sebelumnya, driver asal Stevenage, Inggris ini mengalami kesulitan saat mengendalikan Mercedes W10.
"Sepanjang minggu ini, tunggangan saya terasa tidak senang saat dibawa mengaspal di trek Circuit International Shanghai, China," ungkapnya.
Biasa menggeber tunggangannya dengan cara agresif, ia menyatakan teknik ini banyak menangguk keberhasilan. Namun, pada satu ketika di musim 2018, ia urung naik podium saat menyetir dengan gaya serupa.
"Jadinya saya rasa harus lebih dinamis untuk mengubah gaya alami membalap, dan berganti ke cara lain. Teknik ini baru saya temukan di akhir babak kualifikasi, dan ketika di balapan, gaya saya sedikit kembali ke gaya normal membalap seperti biasanya. Sehingga saat memimpin di lintasan, saya bisa mempertahankan posisi dan melakukan tugas untuk meraih posisi terdepan," ungkap driver peraih gelar juara ke-75 sepanjang karirnya di balap jet darat.
Toh, ia menampik kemenangan di F1 GP China 2019 semata disebabkan ia mengubah gaya membalapnya.
"Saya rasa kemenangan lebih dominan disebabkan peran tim. Secara keseluruhan kami adalah tim solid, baik platform, pit-stop, performa di kualifikasi, dan kerja sama tim dengan tingkatan mencapai 90 persen," tandasnya.
Sebagai catatan, Lewis Hamilton saat ini menempati puncak klasemen driver F1 2019, dengan melangkahi mitra satu timnya, Valtteri Bottas dengan selisih enam poin. Sementara di sektor konstruktor, Mercedes membukukan 130 poin, meninggalkan Ferrari dengan selisih 57 poin.
Baca Juga: Di Tanah Koboi, Cal Crutchlow Janji Tak Lepaskan Marc Marquez!
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Fajar/Fikri Syukuri Raihan 'Runner-up' di French Open 2025, Alihkan Fokus ke Hylo Open
-
Luka Doncic Alami Cedera Jari dan Kaki Kiri, Absen Sepekan
-
Rahasia Alex Marquez Raih Hasil Sempurna di MotoGP Malaysia, Akui Ubah Strategi
-
PON Bela Diri Kudus 2025 Rampung, DKI Jakarta Kunci Juara Umum
-
Race Sepang Belum Start, Alex Marquez Sudah Kunci Runner-up MotoGP 2025, Kok Bisa?
-
McLaren Menggila di Kualifikasi: Norris Start Terdepan di F1 GP Meksiko 2025
-
Jadwal Final French Open 2025 Hari Ini: Fajar/Fikri Hadapi Nomor 1 Dunia
-
Prahdiska Jumpa Mohammad Zaki, Tunggal Putra Pastikan Satu Tiket Final Indonesia Masters II 2025
-
Indonesia Disanksi IOC? Menpora Erick Thohir: Bukan Dilarang Cuma...
-
Juarai All Around Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025, Angelina Melnikova Sempat Ingin Pensiun