Suara.com - Jelang berlaga di Kejuaran Asia Atletik 2019, sprinter muda andalan Indonesia, Lalu Muhammad Zohri tengah dilanda kebingungan. Jadwal nomor lari 100 meter yang menjadi andalannya, bentrok dengan nomor estafet 4x100 meter.
Lalu Muhammad Zohri memang direncanakan federasi atletik Indonesia (PB PASI) untuk turun di dua nomor berbeda. Namun, jadwal yang tak bersahabat membuat nasib sprinter berjuluk "Bocah Ajaib dari Lombok" itu tidak menentu.
Pelatih lari jarak pendek pelatnas PB PASI, Eni Nuraeni turut mengkahwatirkan kondisi tersebut. Meskipun dirinya menegaskan Zohri akan tetap turun di dua nomor jika kondisi benar-benar memungkinkan.
"Ini juga salah satu yang saya khawatirkan. Karena jadwal lomba itu sangat berat untuk Zohri," ujar Eni Nuraeni saat ditemui di Mess atlet PB PASI di kawasan Permata Hijau, Jakarta, Senin (15/4/2019).
"Di jadwal saya lihat hari kedua itu ada estafet babak (penyisihan) di pagi hari. Sedangkan sore dan malam harinya itu ada semifinal dan final lari 100 meter. Jadi itu sangat riskan untuk Zohri," sambungnya.
Meski khawatir dengan jadwal yang terbilang bersinggungan untuk Lalu Muhammad Zohri, Eni mengatakan jika PB PASI bakal memprioritaskan nomor 100 meter jika kondisi memang benar-benar tak memungkinan.
Walaupun secara statistik, Eni mengakui jika kehadiran Zohri yang merupakan pelari tercepat dalam skuat, bakal meningkatkan peluang tim estafet 4x100 meter putra meraih waktu lebih baik.
"Lalu Muhammad Zohri diputuskan akan main di dua nomor. Walaupun masih harus melihat kondisinya dahulu. Dengan kehadiran Zohri (di tim estafet) saya kira bisa lebih bagus," pungkas pelatih 72 tahun tersebut.
Kejuaraan Asia Atletik 2019 sendiri bakal berlangsung di Doha, Qatar pada 21-24 April 2019. Kejuaraan ini sekaligus menjadi ajang pengumpulan poin cabang olahraga atletik menuju Olimpiade 2020 Tokyo.
Baca Juga: Ini Dia Kriteria Capres Idaman Lalu Muhammad Zohri
Berita Terkait
-
2.188 Atlet Ikut Kejuaraan Atletik di Kudus, Jadi Wadah PB PASI Dorong Regenerasi
-
Lalu Muhammad Zohri Cs Jalani Persiapan SEA Games 2025 di Kenya dan Jepang
-
NTB dan NTT Diminta Belajar dari PON 2024: Bangun Fasilitas dari Sekarang
-
Dukungan Penuh untuk Atletik Indonesia Ukir Prestasi di Kancah Global
-
Lalu Muhammad Zohri Cs Dapat Apparel Baru Jelang Olimpiade 2024
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Kesan Pertama Tim Bulu Tangkis Indonesia usai Jajal Lapangan SEA Games 2025
-
Duet Kapten Ana dan Sabar Pimpin Misi Raih 2 Emas Bulu Tangkis di SEA Games 2025
-
Kolaborasi Apik Lintas Cabor: Jonatan Christie Satu Lapangan dengan Daniel Wenas hingga Witan
-
Misi Tiga Besar SEA Games 2025: Prabowo Lepas Kontingen, Erick Thohir Pasang Target 80 Emas
-
Bonus Emas SEA Games 2025 Meroket Jadi Rp1 Miliar, Prabowo Kasih Pesan Serius ke Para Atlet
-
SEA Games 2025: Tuan Rumah Thailand Diterpa Skandal Baru, Berpotensi ke Jalur Hukum
-
Klarifikasi Kemenpora Soal Bantuan Alat Olahraga di Wilayah Bencana Aceh dan Sumatera
-
Atlet Indonesia untuk SEA Games 2025 Dikukuhkan, Ini Pesan Erick Thohir
-
Percaya Diri Tinggi, Christopher Rungkat Ingin Perpanjang Hattrick Emas SEA Games
-
Taufik Hidayat Apresiasi Dampak Ekonomi Event Lari Bisa Tembus Belasan Miliar