Suara.com - Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting belum melupakan kekalahan pahit dari Kento Momota (Jepang), di semifinal Piala Sudirman 2019 antara Indonesia vs Jepang, Sabtu (25/5) lalu.
Anthony yang turun di partai ketiga, dituntut meraih poin. Sebab, saat itu kedudukan tengah imbang 1-1, hasil kemenangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan kekalahan Gregoria Mariska Tunjung.
Namun, kenyataan di lapangan Guangxi Sports Center, Nanning, China, berkata lain. Anthony kalah dua game langsung dari Momota, dengan skor 17-21 dan 19-21.
"Kalau kalah pasti menyesal. Apalagi saat lawan Jepang karena kalau lawan Denmark—saat kalah dari Viktor Axelsen—kita sudah juara grup. Tapi lawan Jepang di babak semifinal, yang sangat menentukan," ujar Anthony di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (29/5/2019).
Dalam laga menghadapi Kento Momota, Anthony sejatinya tak tampil terlalu buruk. Ia sempat membuat juara dunia 2018 itu kelimpungan di game kedua.
Namun, saat kedudukan 18-18, Momota disebut Anthony seperti medapat keberuntungan.
Shuttlecock pukulan Momota menyasar tipis di atas net hingga kans untuk mengembalikan bola pun mustahil baginya.
Sejak saat itu, Momota terlihat mampu kembali ke dalam permainannya. Anthony pun pada akhirnya dibungkam dengan skor 19-21.
Baca Juga: Evaluasi Piala Sudirman: Taufik Hidayat 'Sentil' Tunggal Putra Indonesia
"Memang lawan Momota secara head-to-head dia lebih unggul. Tapi kayaknya tinggal sedikit lagi untuk mengimbanginya. Tak seperti saat saya kalah dari Axelsen," beber Anthony.
"Tapi, paling menyesal itu lawan Momota karena tinggal beberapa poin lagi untuk saya bisa memaksa laga jadi rubber game."
"Cuma saat kedudukan 18 sama saya kasih bola ke belakang dia membalas netting dan saya seperti, 'aduh'. Secara tak langsung dia jadi tambah percaya diri," pungkas Anthony Sinisuka Ginting.
Berita Terkait
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Indonesia Bidik Gelar Dunia! Mampukah Jonatan Christie Cs Wujudkan Target di Paris 2025?
-
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025: 12 Wakil Indonesia Siap Tempur di Paris
-
Kejuaraan Dunia BWF 2025: Indra Widjaja Optimistis Anthony Ginting Bangkit
-
Perbandingan Gila Budget Film Merah Putih One For All vs Demon Slayer
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
PBVSI Umumkan 15 Srikandi Muda untuk Asian Youth Games 2025
-
Hendrawan hingga Butet Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Drama McLaren di Monza: Oscar Piastri Dipaksa Mundur demi Lando Norris
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot
-
Dito Ariotedjo Dicopot, Musuh Bebuyutan Lin Dan Jadi Plt Menpora?
-
Rekam Jejak Dito Ariotedjo, Menteri yang Kena Reshuffle
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Lalu Muhammad Zohri Cs Jalani Persiapan SEA Games 2025 di Kenya dan Jepang
-
Alcaraz Rebut Tahta! Kalahkan Sinner, Kembali Jadi Nomor 1 Dunia di US Open!
-
Kata Marc Marquez: Kekuatan Alex Jadi Titik Lemah Saya di MotoGP 2025