Suara.com - Pebulutangkis spesialis ganda putra Indonesia, Muhammad Rian Ardianto menolak anggapan mentalitas jadi kendala utama hasil jeblok di tiga turnamen terakhir.
"Secara mental kita juga siap ya. Walaupun persaingan ketat, maksudnya kita optimis juga. Jadi kita fokus diri sendiri dan disetiap pertandingan saja," ujar Rian di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (5/8/2019).
Partner Fajar Alfian itu menjelaskan secara mental mereka sejatinya cukup siap menghadapi tekanan.
Masalah utama, menurut Rian, salah satunya persaingan sektor ganda putra yang kian merata.
"Masalahnya kita banyak melakukan kesalahan sendiri. Mungkin lawan juga sekarang sudah merata, tak hanya Jepang dan China," beber Rian.
"Sekarang Korea Selatan sudah mulai ada lagi. Kemarin juga di Thailand kami kalah dari wakil India yang akhirnya juara," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, Fajar/Rian tak sekalipun berhasil lolos minimal ke semifinal dalam tiga turnamen BWF World Tour terakhir: Indonesia Open, Japan Open, dan Thailand Open 2019.
Di Indonesia Open 2019 mereka harus terhenti di perempat final dari wakil Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Baca Juga: Hasil Undian Kejuaraan Dunia 2019, 8 Wakil Indonesia Dapat Bye, Siapa Saja?
Sementara di Japan Open 2019, Fajar/Rian dihentikan pasangan ganda putra gaek Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol di babak kedua.
Sedangkan di Thailand Open 2019, juara Swiss Open 2019 ini lagi-lagi terhenti di babak kedua.
Mereka takluk dari wakil India yang akhirnya keluar sebagai juara, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.
"Ya kita hasil kurang bagus ya di tiga tuirnamen belakangan. Kita harus fokus lagi. Jangan menyerah, persaingan masih jauh. Kita harus benar-benar evaluasi, tingkatkan banyak hal," pungkasnya.
Sebelumnya, Pelatih Ganda Putra Pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi menyoroti performa jeblok Fajar/Rian.
Juru taktik berjuluk Naga Api itu meminta anak latihnya untuk meningkatkan mentalitas bertanding.
Berita Terkait
-
Gregoria Mariska Batal Partisipasi di Dua Ajang Bergengsi, PBSI Buka Suara
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025
-
Daftar Lengkap Wakil Indonesia di China Masters 2025, Gregoria Mariska Absen
-
Gregoria Mariska Batal Tampil di China Masters dan Korea Open 2025, Ini Penjelasan PBSI
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand
-
Legenda Basket Indonesia Meriahkan ASEAN Veteran Basketball 2025 di Banten
-
Superliga Junior 2025: PB Djarum Pertahankan Piala Liem Swie King usai Bungkam Dramatis Jaya Raya
-
Superliga Junior 2025: Adu Gengsi PB Djarum vs Jaya Raya di Final U-19
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika