Suara.com - Atlet Pelatnas PB PASI, Maria Natalia Londa sukses meraih medali emas keduanya di Kejurnas Atletik 2019 di Pakansari, Cibinong, Bogor, Rabu (7//8/2019).
Medali emas kedua diraih dari nomor lompat jangkit senior. Ia menjadi yang terbaik setelah mencatatkan jarak lompatan 13,27 meter.
Peraih medali emas Asian Games 2014 itu mengalahkan lawan-lawannya, seperti Ika Puspa Dewi (Jawa Barat), dan Ni Luh Mitayuni (Bali) yang menjadi runner-up dan peringkat ketiga.
Ini merupakan keikutsertaan pertama Londa di nomor lompat jangkit setelah kali terakhir turun di SEA Games 2017 Malaysia.
Saat itu ia berhasil merah medali perak dengan lompatan 13,52 meter.
"Lumayan sudah enak (di lompat jangkit). Saat berlaga tadi, saya berpikir di awalannya saja karena lompat jangkit beda dengan lompat jauh," beber Maria Londa di Pakansari, Cibinong, Bogor, Rabu (7//8/2019).
Meski mendapat hasil manis dalam debutnya setelah vakum hampir dua tahun di lompat jangkit, Londa mengakui masih banyak kekurangan yang harus dibenahi.
Pasalnya, meski meraih medali emas, lompatan Londa bisa dibilang kurang sempurna. Dari enam percobaan, hanya dua diantaranya yang disahkan wasit.
Baca Juga: Tinju Dunia: Tak Terima, Thurman Minta Tarung Ulang Lawan Manny Pacquiao
"Lompat jangkit ada tiga kali hop-step-jump, jadi lebih berat," pungkas Maria Londa yang membela kontingen Bali di Kejurnas Atletik 2019.
Sebagai informasi, medali emas pertama Maria Londa dari nomor lompat jauh putri senior.
Ia meraih podium tertinggi setelah mencatatkan lompatan 6,68 meter pada lomba yang berlangsung, Minggu (4/8/2019) lalu.
Berita Terkait
-
AdMedika Raih 2 Gold Winner di Contact Center World Awards Asia Pacific 2025: Prestasi Kelas Dunia
-
Menpora Minta Timnas Indonesia U-23 Evaluasi, Medali Emas SEA Games Harga Mati
-
Cita Rasa Nusantara Raih Medali Emas di Ajang Internasional
-
Membanggakan, Siswi Ini Raih Medali Emas di Kompetisi Internasional ISPC 2024
-
Prestasi dan Pendidikan Aisha Hakim, Anak Irfan Hakim Raih Medali Emas PON Aceh-Sumut 2024
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025