Apa sebenarnya yang menjadi kendala hingga pertandingan tinju di Indonesia begitu minim saat ini? Kalau seperti ini bukankah nantinya Indonesia akan kesulitan mencari regenerasi…
Dukungan sponsor. Kita bisa bikin acara jika secara finasial ada yang suport. Dukungan sponsor ini sebetulnya terkait. Kalau acaranya tidak menarik, sponsor pun tidak tertarik. Sponsor tidak tertarik maka acaranya pun tidak ada. Yang paling dirugikan atlet kan.
Tugas kita sekarang bukan hanya sekedar membuat acara, tapi sekarang bikin acara itu bisa menarik untuk sponsor. Sponsor tahu bahwa mensuport acara ini, maka mereka pun dapat value dari acara ini.
Kendalanya kalau ditanya kendalanya apa ya kendalanya sponsor. Kendalanya selalu itu. Karena kita memang butuh itu.
Bicara mengenai pertandingan Daud Yordan beberapa waktu lalu, dimana ia berhasil mengalahkan petinju tuan rumah Thailand, Aekkawee Kaewmanee. Seperti apa Anda melihat hasil dan performa Daud pada duel tersebut?
Sesuai dengan prediksi kita, dia tidak menang dengan angka. Cuma kita punya tugas lebih besar lagi, bahwa ini kan salah satu step untuk (Daud) naik lagi ke puncak.
Jadi berikutnya kita punya tugas, yaitu bagaimana Daud bisa masuk WBC Silver dan (pertandingan lalu) itu salah satu step persiapannya Daud menuju ke sana. Baik dari segi performa, fisik, mental mulai kita bentuk untuk ke sana.
Banyak yang berpandangan kenapa Mahkota Promotion hanya mengorbitkan Daud Yordan saja? Apakah ada petinju lain yang juga dipromotori Mahkota?
Baca Juga: Pelatih Bulutangkis Top Ini Ungkap Susahnya Cari Minum di Kejuaraan Dunia
Kalau ditanya kenapa hanya Daud sebetulnya enggak. Kita sudah mencoba untuk selalu membawa petinju pendamping supaya mereka juga merasakan pengalaman bertanding di level internasional. Memang mungkin ada yang belum siap dan ada yang harus membutuhkan waktu lagi untuk berkembang di level itu.
Next-nya kita lagi mempersiapkan Ongen Saknosiwi dalam pertarungan di Singapura—melawan Nanthawat Maolichat (Thailand) dalam perebutan gelar kelas bulu WBC Asia, 7 September mendatang.
Kita juga bekerja sama dengan Swiss Pro Boxing dengan petinjunya Alain Chervet dan kita kerjasama juga dengan promotor di Singapura, dengan beberapa petinju lokal di sana.
Adalah rencana kita terhadap petinju-petinju lain. Cuma memang yang masih di top ranking dan top level ya baru Daud Yordan.
Sosok Daud Yordan sendiri di mata Anda seperti Apa?
Atlet yang dedikasinya luar biasa. Saya melihat Daud disiplin sebagai atlet. Disiplin dalam menjalani hidup kesehariannya juga. Daud itu memang orang yang sangat mencintai tinju. Jadi ketika dia tidak bertanding, dia pun tetap melakukan kegiatan bertinju.
Dia tetap berlatih, tetap menjaga stamina, tetep latihan setiap hari baik ketika persiapan maupun tidak persiapan. Tidak dekat dengan hal-hal negatif dan dia tetap tinggal di kampungnya. Jadi dia bisa fokus dengan keluarganya.
Ketika dia latihan dia pergi dari kampungnya untuk berlatih kayak kemarin di Spanyol beberapa bulan dan fokus. Daud itu atlet yang sangat fokus terhadap apa yang dilakukannya. Dan dia atlet yang berdedikasi penuh dengan olahraga yang dicintainya yaitu tinju.
Terkait kejuaraan dunia WBC Silver yang akan dijalani Daud, seperti yang Anda katakan tadi, progresnya sudah sejauh apa?
Untuk WBC Silver kita dalam tahap pembicaraan dengan pihak WBC. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa ditentukan baik lawan dan tempat.
Tapi tempat kita mau diadakan di Indonesia. Untuk kota masih beberapa opsi.
Sempat terpikir di Bali, tapi ada beberapa opsi lagi karena ada beberapa daerah yang tertarik.
Banyak orang lebih mengenal Mahkota Promotion sebagai promotor tinju. Apakah ada bisnis lain yang dikembangkan selain olahraga?
Mahkota itu orang identiknya promotor tinju, padahal enggak. Ada olahraga-olahraga lain yang kita kerjakan kita promosikan. Kita pernah di otomotif, bola. Kita juga tahun lalu sudah menggelar (ajang balap sepeda) Tour d' Indonesia.
Sekarang mau berkonsentrasi di olahraga. Memang tadinya kita juga ada di musik. Karena visi kita olahraga itu sesuatu yang enggak ada matinya. Dari dulu sampai sekarang pun selalu ada ceritanya.
Hanya generasinya saja yang berganti, eranya yang berubah. Visinya olahraga ini akan menjadi sesuatu yang sangat besar. Dan misi kita adalah bagaimana caranya sesuatu yang besar itu bisa terjadi di Indonesia. Bahwa olahraga menjadi suatu industri yang besar di sini seperti hal-hal nya di luar (negeri).
Untuk rencana dan proyek besar Makhota Promotion ke depannya seperti apa…
Sebetulnya banyak dan kedepannya kita punya program yang lebih banyak lagi di tahun 2020.
Berikutnya ada duel Ongen di Singapura. Kemudian mungkin ada pertandingannya Daud lagi di Indonesia. Terus ada rencana untuk menyelenggarakan event sepakbola juga di bulan yang sama dengan rencana pertarungan Daud, yakni di bulan November.
Baru tahun 2020 kita punya beberapa schedule. Termasuk salah satunya extreme games.
Tag
Berita Terkait
-
Tinju Dunia: Catut Namanya, Manny Pacquiao Kecam Floyd Mayweather
-
Wow! Buat Video Isu Rematch dengan Pacquiao, Mayweather Dibayar Rp 31 M
-
Viral Rencana Rematch dengan Pacquiao, Mayweather: Itu Video Lama
-
Tinju Dunia: Incar Manny Pacquiao, Spence Sesumbar Kalahkan Porter?
-
Viral, Mayweather Ungkap Negosiasi Rematch Lawan Pacquiao di Arab Saudi
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Persembahkan 3 Medali SEA Games, Ayustina Delia Priatna Kini Bidik Asian Games 2026
-
Pergelangan Kaki Bermasalah, Sabar/Reza Kandas pada Semifinal BWF World Tour Finals 2025
-
Indonesia Lampaui Target Medali di SEA Games 2025, Ulangi Rekor 30 Tahun Silam dengan Gagah
-
Indonesia Cetak Sejarah Baru di SEA Games 2025
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali