Suara.com - Keberhasilan pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan meraih gelar Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 turut disoroti legenda bulutangkis Tanah Air, Christian Hadinata.
Christian menyebut status non Pelatnas yang disandang Hendra/Ahsan menjadi salah satu kunci kembali melejitnya performa pasangan peringkat dua dunia tersebut.
Sebagaimana diketahui, Hendra/Ahsan memutuskan keluar dari Pelatnas PBSI awal tahun ini, meski tetap diperbolehkan berlatih bersama para pemain Pelatnas.
"Saya lihat mereka lebih menikmati pertandingan. Kita tahu mereka berdua bukan lagi anggota (Pelatnas) Cipayung. Meski masih berlatih di sana, secara resminya mereka profesional," ujar Christian saat dihubungi wartawan, Selasa (27/8/2019).
Pria yang akrab disapa Koh Chris ini menyebut status non Pelatnas membuat seorang pemain bisa lebih rileks dalam mengikuti berbagai pertandingan.
Pasalnya, segala biaya turnamen yang mereka ikuti harus ditanggung sendiri. Sehingga tak ada beban ataupun kewajiban dari PBSI yang harus ditanggung keduanya.
"Artinya tekanannya berbeda jika masih di Pelatnas. Kalau di sana kan harus (dituntut) main bagus, juara, harus menang. Itu selalu jadi pressure. Namanya juga Pelatnas harus kasih yang terbaik," tutur Koh Chris.
Hendra/Ahsan keluar sebagai juara sekaligus penyelamat wajah Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 setelah menang dari wakil Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Baca Juga: Emas Kejuaraan Dunia, Kado Istimewa untuk Hendra Setiawan
Pasangan berjuluk The Daddies ini menang dalam pertarungan tiga game dengan skor 25-23, 9-21, dan 21-15 di St. Jakobshalle Basel, Swiss, Minggu (25/8/2019).
Gelar itu menjadi yang ketiga bagi Hendra/Ahsan di kejuaraan dunia. Sebelumnya, meereka telah mengoleksi dua gelar juara dunia pada 2013 dan 2015 silam.
Berita Terkait
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano
-
Bukan Misano, Marc Marquez Ingin Kunci Gelar di MotoGP Indonesia, Bisakah?
-
Akur dengan Aprilia, Jorge Martin Siap Kejar Gelar Juara Dunia Musim Depan
-
Dihujat di Mugello, Marc Marquez Dibela Legenda MotoGP Giacomo Agostini
-
Tim U-12 Jakarta Juara Dunia, Gubernur Pramono: Saya Tidak Menyangka
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
-
Aib dan Borok Asuransi BUMN Dibongkar OJK di Depan DPR, Taspen dan Asabri Disebut Paling Buruk!
-
Harga Emas Antam Meroket, BSI Tawarkan BSI Gold di Harga Rp2.154.600/Gram
Terkini
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand
-
Legenda Basket Indonesia Meriahkan ASEAN Veteran Basketball 2025 di Banten
-
Superliga Junior 2025: PB Djarum Pertahankan Piala Liem Swie King usai Bungkam Dramatis Jaya Raya
-
Superliga Junior 2025: Adu Gengsi PB Djarum vs Jaya Raya di Final U-19
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda