Suara.com - Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) masih menginvestigasi kasus mangkir latihan yang dilakukan pebulutangkis spesialis ganda campuran Praveen Jordan.
Bila terbukti melakukan tindakan indisipliner, induk cabang olahraga bulutangkis Tanah Air itu tak segan memberikan sanksi.
Hal itu disampaikan Sekjen PP PBSI Achmad Budiharto saat dihubungi wartawan, Selasa (8/10/2019).
"Harusnya ada, sanksinya apa kan harus dilihat dulu, kejadiannya bagaimana? Siapa yang mengizinkan? Kan itu harus diluruskan, diinvestigasi dulu semuanya," jelas Budiharto.
"Tidak gampang kalau kita hanya dengar dari salah satu pihak. Semua pihak harus diklarifikasi dulu," sambungnya.
Budiharto mengaku masih belum mendapatkan laporan terkait kasus mangkirnya Praveen Jordan dari latihan.
Ia mengatakan bakal menunggu informasi dari Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Susy Susanti terkait tindakan PBSI ke depannya.
"Permasalahannya kan belum jelas. Saya bukan orang yang gampang memutuskan kalau belum tahu faktanya seperti apa," ujarnya.
"Harus tahu faktanya dulu, saya tidak mau berandai-andai. Setelah tahu faktanya, regulasinya seperti apa, baru kita bisa menjustifikasinya," pungkas Budiharto.
Baca Juga: Richard: Selama 23 Tahun Baru Kali Ini Saya Menyalah-nyalahkan Atlet
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Susy Susanti yang saat ini tengah mendampingi skuat Tim Indonesia di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019 di Kazan, Rusia, belum memberikan jawaban.
Praveen Jordan kedapatan mangkir dari sesi latihan pagi Pelatnas PBSI, Senin (7/10/2019).
Hal itu membuat Pelatih Ganda Campuran Pelatnas PBSI, Richard Mainaky geram dan mengancam memberikan sanksi.
Salah satu sanksi, kata Richard, kemungkinan mencoret nama Praveen Jordan dari skuat Tim Bulutangkis Indonesia di SEA Games 2019.
Berita Terkait
-
Kirim 673 Atlet, Indonesia Target 45 Medali Emas di SEA Games 2019
-
Indonesia Daftarkan 45 Cabor ke SEA Games 2019
-
Top 5 Olahraga: Praveen Mangkir Latihan hingga Richard Mainaky Gusar
-
Bantu Museum Olahraga, Legenda Bulutangkis Sumbang Kaos Bersejarah ke Risma
-
Mangkir Latihan, Praveen Jordan Terancam Denda Rp 141 Juta
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Max Verstappen Kejutkan Paddock, Finis Podium Meski Start dari Pit Lane
-
Target 120 Emas Dinilai Terlalu Tinggi, Erick Thohir Minta Cabor Lebih Jujur
-
Oklahoma City Thunder Jadi Tim Pertama Raih Kemenangan ke-10 di NBA Musim 2025/2026
-
Update Ranking BWF 2025 Usai Korea Masters: Pebulutangkis Indonesia Peringkat Berapa?
-
Tinggalkan Pelita Jaya Jakarta, Reggie Mononimbar Gabung Rans Simba Bogor
-
Evaluasi Raymond/Joaquin usai Korea Masters 2025, Perkuat Otot Tangan Jelang Australia Open 2025
-
Menuju Cabor Resmi, Turnamen Domino Indonesia 2025 Siap Digelar
-
Evaluasi Menyeluruh, Raymond/Joaquin Diharapkan Lebih Baik di Australia Open 2025
-
Menang di Portugal, Marco Bezzecchi Sebut Belajar dari Alex Marquez
-
Korea Masters 2025: Kalah dari Tuan Rumah, Raymond/Joaquin Raih Posisi Runner-up