Suara.com - Pelatih sektor tunggal putri pelatnas PBSI, Rionny Mainaky tak ingin membicarakan target spesifik untuk anak-anak latihnya di Fuzhou China Open 2019 yang akan berlangsung 5-10 November mendatang.
Pada turnamen BWF World Tour level Super 750 itu, Rionny hanya memberikan instruksi agar anak-anak asuhnya bisa siap mental dalam menerapkan permainan yang lebih baik dari turnamen-turnamen sebelumnya.
Salah satu yang dia harapkan dari Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan adalah bisa mengurangi kesalahan, terutama saat kerap berbalik kalah meski terlebih dulu unggul dari lawan.
"Latihan maksimal dulu saya bilang. Kalau belum maksimal ya hasilnya bakal seperti ini," ujar Rionny Mainkay saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
"Fuzhou ini turnamen (BWF World Tour) terakhir (yang diikuti tunggal putri PBSI). Saya minta kalau sudah memimpin dan mau menang itu ya harus tenang. Harus konsentrasi!" sambungnya.
Saat mengikuti dua turnamen Eropa dua pekan lalu, Gregoria dan Fitriani mendapat hasil buruk. Meski bermain cukup baik, keduanya tak mampu menjaga keunggulan hingga berbalik kalah.
Gregoria misalnya, yang selalu terhenti di babak awal. Di Denmark Open 2019, Gregoria dihentikan juara dunia 2019 Pusarla V. Sindhu (India), dengan skor 20-22 dan 18-21.
Sementara pada perhelatan French Open 2019, kekasih penyanyi Mikha Angelo itu takluk di tangan He Bing Jiao (China), 12-21 dan 18-21.
Sementara itu, nasib Fitriani sedikit lebih baik. Setelah tersingkir di babak pertama Denmark Open 2019, Fitriani berhasil melaju ke babak kedua French Open 2019.
Baca Juga: Macau Open 2019: Ruselli Takluk, Tunggal Putri Indonesia Tak Tersisa
Lagi-lagi He Bing Jiao menjadi mimpi buruk bagi tunggal putri Indonesia setelah menundukkan Fitriani, dengan skor 18-21, 21-10, dan 22-20.
Di Fuzhou China Open 2019 sendiri, Gregoria dan Fitriani akan kembali menjadi ujung tombak tunggal putri Indonesia.
Di babak pertama, Gregoria akan menghadapi wakil Amerika Serikat, Zhang Beiwen. Sementara Fitriani akan menghadapi wakil Thailand, Nitchaon Jindapool.
"Kalau target memang terkesan halusinasi. Tapi kita latihan ya untuk juara, bukan untuk babak pertama, kedua, dan babak 16 besar," pungkas Rionny.
Berita Terkait
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025
-
Rionny Mainaky Anggap Jafar/Felisha Pantas Bersaing di Level Elite Ganda Campuran
-
Jadwal dan Live Streaming Piala Suhandinata 2024: Indonesia Hadapi Jepang di Semifinal Sore Ini
-
Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2024: Tim Indonesia Mulai Jalani Latihan Perdana
-
Rionny Mainaky Dicopot dari Kabid Binpres PBSI, Ricky Soebagdja Jadi Pengganti
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand