Suara.com - Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan berhasil mengukir sejarah sekaligus menjadi juru selamat bagi Indonesia setelah mengalahkan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe di laga final BWF World Tour Finals (WTF) 2019, Minggu (15/12/) malam WIB.
Bermain di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, China, pasangan berjuluk The Daddies itu mengalahkan wakil Jepang dalam pertarungan straight game dengan skor ketat, 24-22 dan 21-19.
Kemenangan itu menjadikan pencapaian Hendra/Ahsan tak bisa ditandingi siapapun.
Mereka jadi satu-satunya pasangan ganda putra yang berhasil merengkuh gelar All England, Kejuaraan Dunia, dan World Tour Finals di tahun yang sama.
Disamping itu, kemenangan dari Endo/Watanabe lagi-lagi menjadikan mereka sebagai juru selamat di saat wakil-wakil Merah Putih lainnya gagal menunjukkan potensi terbaik.
Hendra/Ahsan berhasil membuat seluruh pencinta bulutangkis Indonesia lega, setelah memastikan gelar juara WTF 2019.
Pasalnya, ganda putra andalan, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon sudah lebih dulu tersingkir di semifinal.
Kemenangan Hendra/Ahsan di final membuat Indonesia setidaknya berhasil membawa pulang satu gelar juara dari WTF 2019.
Hasil itu lebih baik dari tahun lalu kala semua wakil Merah Putih gagal total.
Baca Juga: Mimpi Buruk Kevin / Marcus Itu Bernama Endo / Watanabe
"Alhamdulillah, pastinya sangat bersyukur karena sudah diberi gelar juara yang banyak. Amazing-lah buat kami. Dapat gelar juara di turnamen ini di luar ekspektasi kami," kata Ahsan dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Senin (16/12/2019).
Tambahan gelar WTF 2019 menegaskan bahwa sinar Hendra/Ahsan nyatanya belum meredup kendati kini sudah memasuki usia senja sebagai pebulutangkis.
Bahkan, merujuk keberhasilan mereka merebut gelar-gelar bergengsi sepanjang 2019, tak berlebihan bila menyebut Hendra/Ahsan sebagai ganda putra Indonesia paling bersinar tahun ini, melebihi Kevin/Marcus.
Kevin/Marcus memang meraih gelar BWF World Tour lebih banyak tahun ini, yakni delapan: Malaysia Masters, Indonesia Masters, Indonesia Open, Japan Open, China Open, Denmark Open, French Open, dan Fuchou China Open.
Namun, gelar-gelar mayor seperti All England, Kejuaraan Dunia, serta BWF World Tour Finals yang diraih Hendra/Ahsan memiliki pemaknaan berbeda, dibanding podium juara seri turnamen seperti BWF World Tour.
"Pastinya bersyukur dan senang, tahun ini benar-benar luar biasa buat kami. Ini jadi gelar juara penutup akhir tahun yang luar biasa. Tapi setelah ini, kami harus lebih siap lagi untuk tahun depan. Dan itu yang menurut kami lebih penting," beber Hendra.
Berita Terkait
-
Performa Menurun, Perjuangan Jorji untuk Bangkit Lawan Diri Sendiri
-
Korea Masters 2025: Kalah dari Tuan Rumah, Raymond/Joaquin Raih Posisi Runner-up
-
SEA Games 2025: Skuad Bulu Tangkis Berubah, Indonesia Turunkan Tim Terbaik
-
Verrell Yustin Mulia 'CLBK' ke Ganda Putra, Tandem dengan Adrian Pratama
-
Susul Rekor Gelar Minions, Kim Won Ho/Seo Seung Jae Ingin Ciptakan Sejarah
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Hasil Kumamoto Masters 2025: Ubed Evaluasi Fisik dan Mental Usai Terhenti di Babak Pertama
-
Adelia Chantika Aulia, Perenang Berusia 14 Tahun Siap Debut di SEA Games 2025
-
Pebulu Tangkis 19 Tahun Ungkap Strategi Kalahkan Unggulan Keenam di Kumamoto Masters 2025
-
Kumamoto Masters 2025: Tunjukkan Mental Baja, Dhinda yang Baru 19 Tahun Sikat Unggulan Keenam
-
Francesco Bagnaia Akui Kesulitan Maksimalkan Potensi Motor Ducati
-
Francesco Bagnaia Krisis Performa, Ducati: Kami Sudah Lakukan Segalanya
-
Hangtuah Jakarta Resmi Kembali Datangkan Menantu Michael Jordan
-
Kumamoto Masters 2025: Siti Fadia Antisipasi Permainan Reli Yuki/Mayu di Babak 16 Besar
-
Biasanya Putih, Apriyani Rahayu Soroti Pencahayaan Kuning di Kumamoto Masters 2025
-
Kumamoto Masters 2025: Menang Meyakinkan, Apriyani/Fadia Melaju Mulus ke Babak 16 Besar