Suara.com - Pasangan ganda putra Jepang, Hiroyuki Endo / Yuta Watanabe benar-benar menjadi mimpi buruk bagi Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon di BWF World Tour Finals (WTF) 2019.
Bagaimana tidak, dua kali berjumpa, dua kali pula peringkat satu dunia itu dipecundangi Endo / Watanabe, dengan cara yang cukup klise.
Dalam dua perjumpaan di WTF 2019 itu, jalannya laga selalu berlangsung mirip. Kevin / Marcus harus kehilangan game pertama terlebih dahulu.
Setelahnya, mereka mencoba bangkit dengan merebut game kedua. Namun, pada akhirnya Kevin / Marcus tak sanggup membendung superioritas wakil Jepang di game penentuan.
Mimpi buruk Kevin / Marcus dimulai saat berjumpa Endo / Watanabe di babak penyisihan Grup A. Turun sebagai unggulan, mereka dikejutkan dengan kekalahan 11-21, 21-14, 11-21.
Beruntung kekalahan itu tak membuat Kevin / Marcus kehilangan tiket fase knock-out. Mereka masih mampu mengalahkan Li Jun Hui / Liu Yuchen (China), dan Takeshi Kamura / Keigo Sonoda (Jepang).
Hasil itu membuat The Minions berhasil lolos ke fase knock-out dengan status runner-up Grup A, di bawah Endo / Watanabe yang menduduki posisi pertama.
Di babak semifinal, hasil undian kembali mempertemukan Kevin / Marcus dengan Endo / Watanabe.
Kekhawatiran para pendukung pun pada akhirnya benar terjadi, di mana Kevin / Marcus kembali gagap menghadapi ganda putra Negeri Sakura tersebut.
Baca Juga: Gagal ke Final WTF 2019, The Minions Dinilai Kurang Cerdik
Lagi-lagi The Minions harus menjadi pencundang dengan cara yang terbilang mirip. Tertinggal 11-21 di game pertama, bangkit dengan menang 21-15 di game kedua, dan tersungkur 10-21 di game ketiga.
Herry Iman Pierngadi selaku pelatih mengakui kekalahan dari Endo/Watanabe menyibak fakta bahwa Kevin/Marcus masih banyak kelemahan. Itu menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi dirinya dan sang pemain sendiri.
“Dengan dua kali kekalahan dari Endo/Watanabe di turnamen ini menurut saya penampilan Kevin/Marcus masih belum yang terbaik. Artinya mereka masih ada kelemahannya yang harus segera diperbaiki," ujar Herry Iman Pierngadi dalam rilis yang diterima Suara.com, Senin (16/12/2019).
"Jadi kedepannya harus dikurangi kelemahan-kelemahannya dan itu jadi PR khusus buat saya sebagai pelatih mereka supaya bisa lebih baik lagi,” sambungnya.
Hasil itu membuat mereka kini sudah lima kali beruntun menderita kekalahan dari Endo/Watanabe, di mana tiga lainnya terjadi di Badminton Asia Championships 2019, Thailand Open 2019, dan Hong Kong Open 2019.
Berita Terkait
-
Bintang Dunia Ikut Tanding, Predator PBC Indonesia International Open 2025 Siap Digelar di Jakarta
-
Terbongkar Alasan Kevin/Marcus Kembali Tampil Bersama, Fans The Minions Jangan Kecewa
-
Viral Kevin/Marcus 'Reuni' Main Bulu Tangkis, Lawannya Diduga Eks Ketua KPK Firli Bahuri!
-
Acara Perpisahan Marcus/Kevin Batal Digelar di Indonesia Open 2024, Kenapa?
-
Umumkan Pensiun dari Bulu Tangkis, Kevin Sanjaya: Ini Bukan Keputusan yang Mudah
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand