Sport / Raket
Rabu, 15 Januari 2020 | 23:53 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, usai jumpa pers terkait kemenangan di babak pertama Indonesia Masters 2020 melawan Marcus Ellis/Chris Langridge (Inggris) di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (15/1) malam. [Suara.com/Arief Apriadi]

Suara.com - Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon harus bekerja ekstra keras untuk mengamankan tiket babak kedua Indonesia Masters 2020, Rabu (15/1).

Menghadapi wakil Inggris, Marcus Ellis/Chris Langridge, mereka dipaksa bermain rubber game sebelum menang dengan skor 21-12, 19-21, dan 26-24 di Istora Senayan, Jakarta.

Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. [Humas PBSI]

Kevin/Marcus tak menampik bahwa lawan yang mereka hadapi bukanlah ganda putra sembarangan.

Namun, keputusan wasit dinilai mereka juga kurang tegas dalam pertandingan kali ini.

"Lawan bermain dengan tempo yang suka berhenti-berhenti, setiap main berhenti. Ada saja yang dilakukan, seperti mengelap (keringat) lah," ujar Marcus usai laga di Istora Senayan, Jakarta, Rabu malam.

"Kami mau mencari banyak (poin), tapi lawan justru berhenti lagi. Kadang hal seperti itu membuat jalannya pertandingan tidak enak. Harusnya itu tak boleh ya," tambahnya.

Marcus mengaku cukup heran dengan keputusan wasit yang sering berubah-ubah di setiap turnamen bulutangkis.

"Wasitnya kurang apa ya. Dahulu saya pernah berhenti sebentar saja kena kartu merah di All England, padahal tidak melakukan apa-apa," kenang Marcus.

"Itu nggak tahu kenapa. Sementara ini lawan sudah muter-muter memperlambat tempo. Tapi kadang wasit memang suka berbeda-beda (keputusan)," tambahnya.

Baca Juga: Mayweather Petinju Terbaik 1 Dekade Terakhir, Eks Juara Tinju 'Tak Terima'

Di babak kedua Indonesia Masters 2020, Kevin/Marcus sudah ditunggu wakil China, He Ji Ting/Tan Qiang.

Load More