Suara.com - Pelatih kepala sektor ganda putri PBSI, Eng Hian belum bisa berkomentar banyak terkait perubahan positif dari Apriyani Rahayu setelah untuk pertama kalinya bermain rangkap di sebuah turnamen.
Menurut pelatih 42 tahun itu, dampak positif yang didapat Apriyani baru terasa dalam aspek non-teknis, seperti mentalitas. Namun, dari segi teknis permainan, jajaran pelatih disebut Eng masih perlu menunggu waktu.
"Ya kemarin sih kelihatan walaupun baru satu turnamen, tapi saya melihat adaptasi Apriyani di lapangan, kepada penonton, itu jauh lebih baik (setelah bermain rangkap)," ujar Eng di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (22/1/2020).
"Efek positifnya di situ. Tapi kalau secara teknis itu belum terlihat. Nanti kalau sudah setengah tahun, sudah mengikuti lima sampai enam turnamen, baru kemajuannya bisa terlihat," tambahnya.
Apriyani menjalani debut sebagai pemain rangkap di Indonesia Masters 2020. Partner dari Greysia Polii itu, turut bertanding di sektor ganda campuran bersama Tontowi Ahmad.
Di sektor ganda putri, Apriyani dan Greysia berhasil keluar sebagai juara. Sementara bersama Tontowi, Apriyani harus terhenti di babak kedua dari wakil Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock.
Eng Hian menyebut bakal terus memainkan Apriyani sebagai pemain rangkap. Dia berharap, pebulutangkis 21 tahun itu bisa mendapat banyak pelajaran dari tanggung jawab besar tersebut.
"Apriyani akan terus lanjut main di ganda campuran, tapi Tontowi akan lebih banyak mengalah (soal program mengikuti turnamen). Karena sekarang, (di sektor ganda putri), Apriyani tengah berjuang ke Olimpiade 2020," jelas Eng.
"Jadi program turnamen di sektor ganda campuran itu mengikuti program di ganda putri. Tapi kami selalu mendaftarkan dia main rangkap, walaupun tak semua turnamen bisa dimainkan karena keterbatasan ranking," tambahnya.
Baca Juga: Eng Hian Ikhlas Ganda Putri Hanya Kirim Satu Wakil ke Olimpiade 2020
Berita Terkait
-
Raih 16 Gelar, PB Djarum Juara Umum Muria Cup Sirnas C 2025
-
Apriyani Rahayu Ungkap Penyebab Kekalahan atas Pasangan Jepang di Kumamoto Masters 2025
-
Kumamoto Masters 2025: Gregoria Melaju ke Perempat Final, Tiga Wakil Indonesia Gugur
-
Kumamoto Masters 2025: Siti Fadia Antisipasi Permainan Reli Yuki/Mayu di Babak 16 Besar
-
Biasanya Putih, Apriyani Rahayu Soroti Pencahayaan Kuning di Kumamoto Masters 2025
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Usai Catat Rekor, Pebalap Asal Magetan Bertekad Lebih Baik di Moto2 2026
-
Bocoran Dirut IBL, Sebut 16 Pemain Asing Sudah Terdaftar, Didominasi dari Amerika Serikat
-
Kronologis UFC Larang Seumur Hidup Dillon Danis Gegara Baku Hantam dengan Tim Islam Makhachev
-
SUV Terbalik, Petarung UFC Deiveson Figueiredo Selamat dari Kecelakaan Horor
-
Minus Gregoria Mariska dan Anthony Ginting, Ini 13 Wakil Indonesia di Australian Open 2025
-
Target Pertahankan Tradisi Emas SEA Games, Timnas Voli Tuntut Ilmu ke Negeri China
-
Dimeriahkan Pemenang 35 Etape Tour de France, Hong Kong Cyclothon Siap Bergulir Akhir November
-
Pecco Bagnaia Tutup Musim Mengecewakan, Alihkan Fokus ke Pengembangan DesmosediciGP26
-
Klasemen Akhir MotoGP 2025: Duo Marquez Finis Teratas, Bezzecchi 'Meledak' di Valencia
-
Hajar Ganda Korsel, Cerita Putra/Daniel usai Berhasil Juarai IIC 2025