Suara.com - Ambisi Fabio Quartararo untuk kembali merebut puncak klasemen terpaksa tertunda lantaran mendapatkan hukuman untuk menjalani Long Lap Penalty di putaran terakhir balapan Emilia Romagna.
Namun, ia tak menjalani hukuman tersebut, mengakibatkan dirinya terkena tambahan waktu tiga detik dan membuatnya gagal mendapat podium.
Ia pun harus puas berada di posisi empat, sementara posisi ketiga 'dihibahkan' pada Pol Espargaro. Hukuman ini melayang lantaran Quartararo dianggap melenceng dari lintasan dan menginjak cat hijau di tepi sirkuit lebih dari lima kali saat balapan.
Dilansir dari Crash, Senin (21/9/2020), Quartararo berujar bahwa ia tak tahu menahu mengenai hukuman yang ia dapatkan saat itu.
"Sayangnya saya mendapat hukuman, namun Race Direction tidak mengirimi saya pesan apapun mengenai peringatan pelanggaran lintasan, jadi saya agak terkejut," ucap Quartararo.
"Normalnya saat anda melanggar batas lintasan tiga kali, anda akan mendapat peringatan. Namun saya tidak melihat apapun," imbuhnya.
"Ini adalah sesuatu yang harus diperbaiki sebab anda bisa melihat peringatan hukuman ini di televisi, sementara kami pembalap sedang tak menonton televisi," lanjutnya.
Ia juga menambahkan bahwa dirinya memastikan untuk melihat dashboard motor untuk memastikan bahwa dirinya mendapat pesan.
"Saya melihat dasboard tiga kali per putaran, tak ada apapun. Normalnya anda akan mudah melihatnya," tutur pembalap Prancis tersebut.
Baca Juga: Raih Kemenangan Perdana MotoGP Musim ini, Vinales Jawab Keraguan
Walaupun gagal mencuri podium, kini ia selangkah lebih dekat dengan pemuncak klasemen, Andrea Dovizioso, dengan selisih cuma satu poin.
Dovizioso telah mengoleksi 84 angka, sementara Quartararo berada di urutan kedua dengan koleksi 83 poin. Namun, torehan Quartararo ini sangat belum aman mengingat Maverick Vinales yang berhasil menjadi juara di seri balapan kedua di Misano mempunyai koleksi poin yang sama dengan Quartararo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025