Suara.com - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) akan segera menyalurkan bantuan finansial kepada 11 cabang olahraga (cabor) yang mengikuti kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Kesebelas cabang olahraga tersebut adalah atletik, menembak, panahan, renang, angkat besi, bulu tangkis, selancar ombak, sport climbing, karate, bola basket (3x3) dan balap sepeda.
Wakil Sekretaris Jenderal KOI Wijaya M. Noeradi dalam keterangan tertulis yang diterima media di Jakarta, Kamis mengatakan subsidi tersebut merupakan bantuan dari Association of National Olympic Committees (ANOC) terkait penundaan Olimpiade Tokyo 2020.
“Subsidi dari ANOC lalu didistribusikan melalui asosiasi setiap benua, sehingga Indonesia akan menerima dana dari OCA (Dewan Olimpiade Asia),” katanya.
“Dana ini merupakan subsidi untuk persiapan atlet yang semakin panjang akibat penundaan Olimpiade Tokyo 2020 akibat pandemi Covid-19,” tambah Wijaya seperti dimuat Antara.
KOI akan memberikan 2 ribu dolar AS atau sekitar Rp28,4 juta ke sebelas cabang olahraga tersebut. Dana bantuan itu akan diberikan sebelum pergantian tahun.
Selain subsidi, OCA juga menyediakan dana 1,4 juta dolar AS (sekitar Rp20 miliar) bagi Komite Olimpiade Nasional (NOC) yang menghadapi tantangan besar dan membutuhkan bantuan dalam menjalankan tugasnya.
Namun OCA, kata Wijaya, terlebih dahulu akan melakukan penilaian dan pemeriksaan terhadap proposal dari setiap NOC. Pengecekan tersebut dilakukan untuk menghindari duplikasi antara subsidi ANOC dan dana bantuan program Olympic Solidarity.
Subsidi dari ANOC nantinya akan diaudit oleh OCA melalui NOC Activities Continental Programme, sehingga NOC harus memastikan bahwa bantuan sampai ke tangan yang tepat dan digunakan dengan benar.
Baca Juga: Biaya Penanganan COVID-19 Olimpiade Tokyo Mencapai 900 Juta Dolar AS
“Karena penggunaan dana ini akan diaudit, KOI harus memastikan bahwa cabang olahraga yang bersangkutan menggunakan dana subsidi ini dengan tepat. Pihak induk organisasi juga harus memberikan laporan tentang penggunaan dana ini agar kami bisa memberi laporan kepada OCA,” pungkas Wijaya.
Berita Terkait
-
Atlet Peraih Medali Emas SEA Games 2025 Dapat Bonus Rp 1 Miliar
-
KONI-KOI Akhiri Konflik Sepak Takraw, Erick Thohir: Pertanda Positif
-
Tolak Atlet Senam Israel di Kejuaraan Dunia Gimnastik, NOC Indonesia Hormati Keputusan Pemerintah
-
Terobosan Olahraga! KOI Dukung Penuh Cabang Olahraga Unta Indonesia
-
KOI akan Sanksi Atlet Bulu Tangkis yang Terbukti Terlibat Pengaturan Skor
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Pecah Telur! Timnas Hoki Es Indonesia Ukir Sejarah Emas Pertama di SEA Games 2025
-
Janji Manis Erick Thohir Usai Pencak Silat Sumbang 4 Emas SEA Games 2025
-
Kejurnas Panahan Antarklub 2025 Digelar untuk Perkuat Piramida Pembinaan
-
Panggulnya Kerap Kambuh, Jonatan Christie Berharap Tahun 2026 Bebas Cedera
-
Timnas Voli Putra Indonesia Gagal Pertahankan Medali Emas Beruntun di SEA Games 2025
-
Angkat Topi untuk Perahu Naga, Raih 4 Emas di SEA Games 2025
-
BOOM! Medali Emas Indonesia di SEA Games 2025 Cetak Rekor
-
Tumbangkan Thailand di Final, Timnas Voli Pantai Indonesia Jaga Tradisi Emas SEA Games
-
SEA Games 2025 Jadi Momen Berat Anggar Indonesia, Semua Wakil Gagal Raih Medali
-
Janice Tjen Bersyukur Tutup SEA Games 2025 dengan Emas Setelah Sempat Jatuh Sakit