Sport / Raket
Senin, 02 Agustus 2021 | 15:40 WIB
Pebulutangkis ganda putri Indonesia Greysia Pollii/Apriyani Rahayu terharu saat mendapatkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Beruntung pelatih pada akhirnya cepat-cepat menduetkan Greysia dengan Apriyani Rahayu, pemain asal PB Jaya Raya yang saat itu masih sangat muda.

Bersama Apriyani, peruntungan Greysia berubah. Belum lama dipasangkan, keduanya langsung juara Korean Open dan Thailand Open 2017. Sejak itu, Greysia urung pensiun hingga berhasil lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo.

Meski jadi satu-satunya wakil ganda putri di Olimpiade Tokyo, Greysia/Apriyani yang tanpa status unggulan nyatanya tampil penuh kejutan.

Tergabung di Grup A bersama unggulan pertama asal Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, Greysia/Apriyani tampil dominan. Mereka memborong tiga kemenangan untuk lolos ke perempat final dengan status juara grup.

Di perempat final, Greysia/Apriyani mengalahkan wakil China Du Yue/Li Yinhui dengan skor 21-15, 20-22, dan 21-17, sebelum menggasak wakil Korea Selatan, Lee So-hee/Shin Seung-chan dengan skor 21-19, 21-17 di semifinal.

Selepas itu, apa yang dilakukan Greysia/Apriyani adalah sejarah. Chen Qing Chen/Jia Yi Fan yang menjadi lawannya di final dibuat tak berkutik. Mereka menang 21-19, 21-15 untuk merengkuh medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

Load More