"Main santai pokoknya musuh di depan hajar, mau lawannya sekeras apa intinya mah lawan dulu aja. Di dalam game semua sama," kata siswa SMP Negeri 181 Jakarta Pusat itu.
Namun, sebelum menginjakkan kakinya di tanah Papua, Rafli ternyata sempat terganjal restu orang tua.
Menjadi atlet esport di usia muda ternyata tidak mudah bagi Rafli, mengingat olahraga elektronik tersebut adalah cabang olahraga yang terbilang baru.
"Orang tua sih pertama marahin mulu, soalnya main game males-malesan, makan telat. Nah, kemarin pas tahu esport mewakili DKI Jakarta pertamanya enggak tahu apa itu esport, terus dijelasin sama ofisial DKI, akhirnya diizinin buat mewakili DKI Jakarta," ujar Rafli.
Kantongi restu orang tua
Restu orang tua tentunya menjadi hal terpenting bagi Pengurus Besar Esport Indonesia (PB ESI) untuk dapat membawa Rafli terbang lebih dari 3.400km dari rumahnya di Jakarta.
"Pasti namanya orang tua apalagi ini jauh di Papua ada kekhawatiran, bagaimana keselamatannya, kesehatannya, tapi pada akhirnya kita dapat meyakinkan orang tuanya juga," kata Ketua Kontingen Esport DKI Jakarta, Michael Eprafas.
Michael mengatakan PB ESI mengeluarkan surat rekomendasi yang menyebutkan bahwa Rafli sudah terpilih dan berhak mewakili DKI Jakarta, yang seharusnya menjadi suatu kebanggaan bagi orang tua karena anaknya yang berusia muda dapat berprestasi.
"Selanjutnya kita juga jelaskan kepada orang tua bahwa PON ini suatu cabang olahraga yang resmi, turnamen nasional yang sangat besar dan resmi didukung oleh pemerintah, dari segi kesehatan, protokol kesehatan juga ketat, dari segi keselamatan juga ketat," ujar Michael.
Baca Juga: Gubernur Papua Lukas Enembe Pastikan Papua Siap Gelar PON XX
Tidak hanya orang tua, ESI DKI Jakarta juga mengeluarkan surat izin untuk sekolah agar Rafli, dan anak-anak usia sekolah lainnya dapat mengikuti pertandingan PON di Papua.
Rafli mengaku mendapat dukungan dari sekolah, juga semangat dari guru-gurunya untuk berlaga di PON Papua dan membawa pulang medali emas.
Meski telah menjadi atlet esport, Rafli tetap mengutamakan sekolah, "pendidikan nomor satu sih, harus belajar," ujar dia.
Dia juga tidak ragu lagi untuk melangkah menggapai cita-citanya.
"Pengen jadi pemain profesional, jadi juara dunia," pungkas Rafli.
Esport merupakan cabang olahraga yang baru pertama pertama kali pertandingkan di kejuaraan terbesar di Tanah Air meski baru sebatas eksibisi. Meski demikian kontingen DKI Jakarta tetap mengirimkan atlet terbaik demi meraih hasil maksimal termasuk melalui Muhammad Rafli Setiawan.
Tag
Berita Terkait
-
Milawati Sirin Jadi Andalan Tim Paralayang Jabar untuk Curi Emas di PON XX Papua
-
Telkom Siapkan Jaringan untuk Jamin Kelancaran Cabor Esports di PON Papua
-
Panitia Esports PON: Latensi Bikin Game Lebih Lambat di Papua
-
PON Papua: Dua Medali Emas, Target Tim Terbang Layang Tuan Rumah
-
PON Papua: Satgas COVID-19 Minta Prokes di Semua Venue Diperketat
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand
-
Legenda Basket Indonesia Meriahkan ASEAN Veteran Basketball 2025 di Banten
-
Superliga Junior 2025: PB Djarum Pertahankan Piala Liem Swie King usai Bungkam Dramatis Jaya Raya
-
Superliga Junior 2025: Adu Gengsi PB Djarum vs Jaya Raya di Final U-19
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda