Suara.com - Sprinter nasional asal Jawa Barat, Agus Prayogo sukses menyabet medali emas nomor lari 5.000 meter putra cabang olahraga (cabor) atletik di Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua 2021, Selasa (5/10/2021).
Dalam perlombaan yang berlangsung di GOR Mimika Sport Complex (MSC), Mimika, Papua, Selasa, Agus Prayogo berhasil menjadi orang pertama yang melewati garis finis dengan catatan waktu 14 menit dan 44,29 detik.
Medali perak turut disabet pelari Jawa Barat lainnya Pandu Sukarya dengan catatan waktu 14 menit dan 56,77 detik.
Sementara medali perunggu direbut pelari asal Bangka Belitung Robi Sianturi dengan catatan waktu 15 menit 01,97 detik.
Agus telah memimpin sejak awal lomba. Dia nampak tenang berada di urutan depan melintasi putaran demi putaran pada 3.000 meter pertama.
Jelang 2.000 meter terakhir, peraih tiga emas pada PON Jawa Barat 2016 itu meningkatkan kecepatan dan berhasil finis pertama meninggalkan lawan-lawannya.
Meski meraih medali emas, Agus gagal memecahkan rekor nasional atas namanya sendiri dengan catatan waktu 14 menit 04,29 detik.
Ditemui usai pertandingan, Agus mengakui bahwa capaian waktu yang dia peroleh bukan hasil terbaik. Namun, dia mengaku puas, mengingat Papua memiliki kelembaban cuaca yang cukup tinggi dan terik.
"Ini bukan waktu terbaik saya, bukan rekor nasional. Tetapi saya puas karena cuaca di Timika ini kelembabannya cukup tinggi, panas sekali, dan di samping itu saya turun di tiga nomor, jadi kayak simpan tenaga," ujar dia.
Baca Juga: Dhinda Salsabila, Si Cantik dari Papua yang Sukses Rebut Emas PON XX
Agus diketahui akan turun di dua nomor perlombaan lainnya yakni marathon putra dan 10.000 meter putra.
Lebih lanjut dia menambahkan bahwa kehadiran Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Luhut Binsar Pandjaitan turut memotivasi dirinya dalam bertanding.
"Di samping saya ingin bisa mempertahankan tiga medali emas, pagi ini juga dilepas oleh Pak Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Umum PB PASI, yang ada informasi pengalungan medali oleh beliau. Dan ini menjadi motivasi bagi saya," ujar Agus, demikian dilansir dari Antara.
Tag
Berita Terkait
-
Klasemen Sementara Perolehan Medali PON XX Papua 2021: DKI Jakarta Ungguli Tuan Rumah
-
Raih Emas PON Papua, Atlet Senam Muthia Nur Cahya Ingin Jadi Polwan
-
PON Papua: Target Medali Emas Meleset, Ini Penjelasan Pelatih Binaraga Jateng
-
Ulat Sagu jadi Alternatif Asupan Protein Atlet PON Papua
-
Tanding Mulai Hari Ini, Berikut Jadwal Bulutangkis PON Papua
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Media Asing Soroti Pengusiran Ketua Delegasi Kickboxing Indonesia di SEA Games 2025
-
Hasil Voli Putri SEA Games 2025: Gasak Filipina 3-1, Indonesia Raih Perunggu
-
Kata Erick Thohir Usai Rizki Juniansyah Pecahkan Rekor Dunia di SEA Games 2025
-
Rizky Juniansyah Menggila di SEA Games 2025: Sabet Emas dan Pecahkan Rekor Dunia
-
Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Koleksi 46 Medali Emas, Jauhi Vietnam
-
DOOR! Menembak Sumbang Emas SEA Games 2025, Duet Muhamad Iqbal - Arista
-
Tambah 2 Emas, Wushu Indonesia Penuhi Target SEA Games Thailand 2025
-
Emas Ayustina Delia di SEA Games Thailand 2025, Titik Balik Menuju Asian Games dan Olimpiade
-
Ofisial Malaysia Ikut Selebrasi dengan Atlet Indonesia yang Raih Emas di SEA Games 2025
-
Dideportasi WAKO, Manajer Kickboxing Indonesia: Saya Diperlakukan seperti Penjahat