Suara.com - Dua ganda putri Indonesia yang tampil melawan pemain Jepang pada pertandingan terakhir penyisihan Grup A Piala Uber, Selasa (13/10/2021), memetik pengalaman berharga dari pertandingan tersebut.
Pasangan ganda pertama Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto menyadari bahwa mereka kurang berani nekad pada poin-poin kritis saat kalah oleh Mayu Matsumoto/Nami Matsumaya 14-21, 19-21.
"Kami kalah karena tadi di poin-poin kritis, terutama di gim kedua, kami malah kurang nekad, kurang berani, dan tertekan," ujar Fadia melalui siaran pers PP PBSI usai laga yang berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Selasa malam WIB.
"Tadi di gim pertama, kami kurang langsung in dengan pertandingan. Permainan kami belum keluar. Sementara di gim kedua, sudah memimpin, tapi di poin-poin kritis malah kalah. Ini pelajaran penting agar di pertandingan berikutnya, kami harus bisa langsung main dengan pola yang kami inginkan," ujar Ribka seperti dimuat Antara.
Sementara pasangan Nita Violina Marwah/Putri Syaikah yang menyerah kepada Yuki Fukushima/Arisa Higashino dengan skor 9-21, 10-21, mengaku banyak yang harus diperbaiki dari permainan mereka.
"Main kami tadi kurang aman. Tak sabar sendiri. Padahal pasangan yang kami hadapi adalah pasangan berpengalaman. Pertahanan lawan juga rapat sekali. Tidak bisa sekali serang untuk bisa dapat poin," kata Nita usai pertandingan.
Putri Syaikah menambahkan bahwa menghadapi pasangan berpengalaman, mereka tidak boleh terburu-buru.
"Kami tadi tidak sabaran. Dengan shuttlecock yang berat, seharusnya kami tidak boleh menyerang terus," kata pemain yang akrab disapa Chika itu.
Dari pertandingan debut sebagai pasangan ini, Nita/Chika mengaku banyak hal yang harus diperbaiki agar ke depan performanya semakin solid.
Baca Juga: Hasil Piala Uber: Kalah 0-5 dari Jepang, Indonesia Runner-Up Grup A
"Harus lebih dikuatkan lagi, harus lebih tahan di lapangan, siap lebih capek. Harus lebih aman lagi mainnya. Fokus kami tak boleh hilang. Kami harus bisa konsisten terus," papar Nita.
Berita Terkait
-
Syed Modi India Internasional 2025: PBSI Ungkap Alasan Mundur Prifad dan Bagas
-
Rachel/Febi Jinakkan Apri/Fadia, Amankan Tiket Semifinal Australian Open 2025
-
Apriyani Rahayu Ungkap Penyebab Kekalahan atas Pasangan Jepang di Kumamoto Masters 2025
-
Kumamoto Masters 2025: Gregoria Melaju ke Perempat Final, Tiga Wakil Indonesia Gugur
-
Kumamoto Masters 2025: Siti Fadia Antisipasi Permainan Reli Yuki/Mayu di Babak 16 Besar
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
IBL Gandeng BNN Cegah Penyalahgunaan Narkoba di Ekosistem Basket
-
Drama 12 Ronde: Takuma Inoue Jadi Raja Bantam WBC, Nasukawa Kalah Perdana
-
Bukan Unggulan, 5 Wakil Indonesia Justru Jadi Ancaman Serius di BWF World Tour Finals!
-
Ranking BWF Ganda Campuran: Jafar/Felisha Masuk 10 Besar usai Tembus Final Australia Open 2025
-
Timnas Bola Tangan Indonesia Bidik Medali Emas di SEA Games 2025
-
Ranking BWF Terkini: Jonatan Christie Stagnan, Yohanes Saut Naik 5 Peringkat
-
Latihan Keras Terbayar! Timnas Basket Hadapi Jadwal Neraka SEA Games 2025: Bukan Hal Khawatir
-
Jadwal Sadis SEA Games 2025, Timnas Basket Indonesia Enggan Mengeluh
-
Tinju Dunia: Tiga Kelas WBO Alami Pergeseran Besar Usai Night of Champions
-
Gandeng Kejaksaan Agung, Kemenpora Awasi Anggaran Pemuda dan Olahraga Secara Ketat