Suara.com - Meninggalnya Hero Tito menambah daftar panjang petinju Indonesia yang tewas dalam atau pasca pertarungan. Berikut daftarnya.
Petinju asal Malang, Hero Tito meninggal dunia pasca mengalami koma sejak Minggu (27/2/2022). Kabar tersebut dikonfirmasi oleh manajer almarhum, Armin Tan, Kamis (3/3/2022) sore WIB.
Armin Tan menjelaskan bahwa Hero Tito meninggal dunia pukul 16.45 WIB di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Sang petinju meninggal setelah keluarga memutuskan untuk melepas alat bantu yakni ventilator yang dalam lima hari ini terpasang di tubuhnya.
"Iya benar meninggal. Dia meninggal karena sudah keputusan dari keluarga, dia hidup itu hanya pakai alat bantu, ventilator," kata Armin Tan saat dihubungi Suara.com, Kamis (3/3/2022).
"Dia sebetulnya sudah meninggal, cuma dipertahankan [dengan alat]," tambahnya.
Menurut Armin Tan, keputusan melepas ventilator datang dari keluarga Hero Tito. Pasalnya, kesadaran petinju 35 tahun itu sudah mencapai angka 3 alias setara dengan level orang meninggal.
"Ini keputusan keluarga untuk melepas alat bantu itu. Karena saat di lepas sebentar ventilatornya, saturasinya juga sudah nol," tutur Armin Tan.
"Tingkat kesadaran manusia itu normal 15, orang mati 3. Dia sudah sampai ke level itu. Jadi sebenarnya sudah meninggal," tambahnya.
Baca Juga: Top 5 SuaraJakarta.id: Petinju Indonesia Tito Hero Meninggal, Oknum Guru Mesum di Toilet
Sebelumnya, petinju Hero Tito harus dilarikan ke rumah sakit pasca tumbang dalam pertarungan melawan James Mokoginta dalam ajang tinju nasional di Hollywings Gatsu Night Club, Jakarta, Minggu (27/2/2022).
Dalam pertarungan perebutan sabuk kelas ringan Asosiasi Tinju Indonesia (ATI), Hero Tito menerima pukulan uppercut pada ronde ketujuh oleh lawannya James Mokoginta.
Hero Tito sempat ingin kembali berdiri saat wasit mulai menghitung. Dia sempat duduk beberapa detik sebelum kembali ambruk, pingsan, hingga koma.
Sempat lima hari dirawat di sebuah rumah sakit di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, nyawa Hero Tito tak tertolong dan dinyatakan meninggal hari ini, Kamis (3/3/2022).
Berikut daftar petinju Indonesia yang meninggal dalam atau pasca pertarungan dirangkum dari berbagai sumber:
1948; Surabaya: Jimmy Koko (lawan: Meyer)
1950; Surabaya: Rocky Wang (atau Ricky Huang)(lawan: VIC Suatman)
1959; Surabaya: Robby Pav (lawan: Mohammad Yali)
1961: Sarono (lawan: Tan Hwa Soei)
1978; Bandung: Atjeng Jim (lawan: Kai Siong)
1979: Nasir Kitu (lawan: tak ada data)
1980: Syamsul Bachri (lawan: tak ada data)
1984; Jakarta: Domo Hutabarat (lawan: Dadang Krisna)
1984; New York Akhirul Fajar (lawan Muhammad Ali)
1985: Suryanto (lawan: tak ada data)
1987; Jayapura: Agus Souissa (lawan: Michael Arthur)
1988; Blitar: Wahab Bahari (lawan: Hudi)
1988: Suryanto (lawan: John Bonnex)
23 Desember 1990; Bontang: Bongguk Kendy (lawan: Bisenti Santoso)
15 Juli 1993; Jakarta: Yance Samangun (lawan: Mahmud)
11 Mei 1995; Jakarta: Akbar Maulana (lawan: Bugiarso)
16 Juni 2000; Jakarta: Dipo Saloko (lawan: Roy Saragih)
18 November 2000; Belawan: Bayu Young Iray (lawan: Herianto Kalam)
11 Maret 2001; Bekasi: John Namtilu (lawan: Hasan Purba)
2 April 2001; Cibinong: Muhammad Alfaridzi (lawan: Kongthawat Ora Sorkiti)
28 Oktober 2001; Manado: Donny Maramis (lawan: Stenly Kalalo)
4 Februari 2003; Jakarta: Johannes "Bones" Fransiscus (lawan: Slamet Nizar. "Bones" wafat pada 6 Februari 2003)
21 September 2003; Sumatra Utara: Mula Sinaga - Petinju Amatir - (lawan: Asahan Tuerino. Mula Sinaga wafat pada 24 September 2003)
23 Januari 2004; Jakarta: Antonius Jonathan Mosse (lawan: Kaichon sor Vorapin)
19 Februari 2004; Purwokerto: Jack Ryan (lawan: Syamsul Hidayat)
5 Maret 2005; Jakarta: Hendrik Bira (lawan: Mones Arepas - Bira kalah TKO ronde 3 pada 3 Maret, 2005.
16 Juni 2006; Manado: Fadly Kasim (lawan: Jibril Soamole. Kasim kalah TKO6)
15 Maret 2007; Jakarta: Anis Dwi Mulya (lawan: Irvan Bone). Anis kalah TKO ronde 6, wafat pada 20 Maret 2007
31 Maret 2012; Jakarta: Muhammad Afrizal alias Afrizal Cotto (lawan: Irvan Barita Marbun). Afrizal kalah angka mutlak. Wafat tanggal 4 April 2012 karena pendarahan otak.
16 November 2012; Kupang: Oxon Palue (Lawan: Gerry Gio Toisuta). Hasil pertandingan seri 8 ronde. Meninggal pada 20 November 2012 pasca pengeluh keram kaki.
26 Januaryi 2013; Jakarta: Tubagus Setia Sakti (Lawan: Ical Tobida). Hasil pertandingan Tubagus kalah TKO ronde 8. Meninggal 27 Januari 2013 karena pendarahan otak.
3 Maret 2022; Jakarta: Hero Tito (Lawan: James Mokoginta). Hasil pertandingan Hero Tito kalah KO ronde 7 pada 27 Februari karena pendarahan otak.
Tag
Berita Terkait
-
Top 5 Sport: Petinju Hero Tito Meninggal Dunia
-
Semasa Kecil Hero Tito Dikenal Tekun Berlatih, Lari ke Sasana Tinju Sejauh 7 Kilometer
-
Profil Hero Tito, Mantan Juara Tinju Nasional yang Meninggal Usai Kalah KO
-
Jadwal Tinju Ongen Saknosiwi vs Rattakorn Tassaworn Malam Ini Live Kompas TV
-
Sebelum Meninggal, Petinju Hero Tito Dituntun Vicky Prasetyo Ucapkan Syahadat
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit
-
Innalillahi Atlet Gymnastik Muda Naufal Takdir Al Bari Meninggal Dunia di Rusia
-
Indonesia's Horse Racing Cup II 2025 dan Sarga Festival Hadir di Payakumbuh Sumbar
-
Limbang Tacik Taa 2025: Laut Labuan Bajo Jadi Magnet Atlet Dunia
-
Cabut Permenpora No.14/2024, Ketum KONI Pusat Apresiasi Menpora RI Erick Thohir
-
Mewakili Indonesia, Tim Esports Free Fire Bidik Prestasi di FFWS SEA 2025 Fall Thailand
-
Legenda Basket Indonesia Meriahkan ASEAN Veteran Basketball 2025 di Banten
-
Superliga Junior 2025: PB Djarum Pertahankan Piala Liem Swie King usai Bungkam Dramatis Jaya Raya