Suara.com - Formula E Jakarta 2022 atau Jakarta E-Prix akan digelar beberapa hari lagi, tepatnya pada 4 Juni 2022. Tahukah kalian bagaimana sejarah Formula E?
Balapan mobil listrik ini sebenarnya baru digagas pada tahun 2011. Awal sejarah Formula E pun cukup unik sebab terjadi di sebuah restoran.
Awal Sejarah Formula E
Ajang balap mobil listrik ini diinisiasi oleh pendiri Formula E Alejandro Agag dan Presiden FIA Jean Todt. Menariknya, ide tersebut muncul ketika mereka bertemu di sebuah restoran di Paris.
"Ide seri balap jalanan mobil listrik ini dimulai tidak lebih dari kumpulan catatan di atas serbet. Pada malam 3 Maret 2011, Presiden FIA Jean Todt dan pengusaha Spanyol, Ketua Formula E Alejandro Agag, bertemu di sebuah restoran Paris dan mengumpulkan pemikiran mereka hanya dalam beberapa kata tentang apa yang akan menjadi ajang balap mobil listrik pertama di dunia," dikutip dari laman fiaformulae.com.
Para pendiri Formula E ini ingin menciptakan balapan mobil yang tidak hanya adu kecepatan tapi juga mengkampanyekan energi berkelanjutan. Sehingga menjadikan perlombaan mobil listrik ini sebagai contoh aksi menyelamatkan masa depan yang lebih baik dan lebih bersih.
Prototipe Mobil Listrik Formula E
Ide Alejandro Agag dan Jean Todt kemudian terealisasi dengan diciptakannya prototipe mobil listrik Formula E pada 2012. Mobil ini diberi nama Gen1.
Mobil tersebut memiliki kemampuan 150kW power on tap di race trim dan dengan kemampuan menyentuh kecepatan 0-60mph hanya dalam waktu di bawah tiga detik.
Baca Juga: Dijual Terbatas! Berikut Harga Tiket Timnas Indonesia vs Bangladesh
Tahun 2014, debut Formula E di lapangan Olympic Park, Beijing, China. Sesuai misi awal para pendiri Formula E, selain menghadirkan mobil listrik dalam ajang balap, mereka juga ingin menunjukkan ikon-ikon indah dari kota di seluruh dunia.
Makanya tidak heran jika balapan Formula E memiliki lintasan atau trek di jalanan. Tujuannya juga agar masyarakat perkotaan sadar pentingnya transportasi dengan energi terbarukan seperti mobil listrik.
Sejak E-Prix pertama, BMW i telah terlibat sebagai Mitra Kendaraan Resmi Formula E. Dengan BMW i8 bertindak sebagai Safety Car, i3 sebagai mobil Race Director dan 530e iPerformance sebagai Medical Car.
Mobil Listrik Naik Kelas
Perkembangan Formula E dari tahun ke tahun yang cukup signifikan membuat industri mobil listrik naik kelas. Bagaimana tidak saat ini, Formula E telah mengikat 22 (dua puluh dua) pembalap terbaik dunia, melalui 11 (sebelas) tim dengan 2 (dua) pembalap di gridnya masing-masing.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
NPC Indonesia Apresiasi Pertemuan dengan Menpora Erick Thohir, Kejar Target 120 Emas di Thailand
-
Olahraga Bikin Spanyol Makin Kaya: Dari Triathlon, LaLiga hingga Efek Domino Wisata
-
Max Verstappen Kejutkan Paddock, Finis Podium Meski Start dari Pit Lane
-
Target 120 Emas Dinilai Terlalu Tinggi, Erick Thohir Minta Cabor Lebih Jujur
-
Oklahoma City Thunder Jadi Tim Pertama Raih Kemenangan ke-10 di NBA Musim 2025/2026
-
Update Ranking BWF 2025 Usai Korea Masters: Pebulutangkis Indonesia Peringkat Berapa?
-
Tinggalkan Pelita Jaya Jakarta, Reggie Mononimbar Gabung Rans Simba Bogor
-
Evaluasi Raymond/Joaquin usai Korea Masters 2025, Perkuat Otot Tangan Jelang Australia Open 2025
-
Menuju Cabor Resmi, Turnamen Domino Indonesia 2025 Siap Digelar
-
Evaluasi Menyeluruh, Raymond/Joaquin Diharapkan Lebih Baik di Australia Open 2025