Suara.com - Andrey Rublev memenangi trofi Masters 1000 pertamanya di Monte Carlo, Minggu waktu setempat, setelah petenis Rusia itu berjuang mengalahkan petenis Denmark Holger Rune dalam tiga set.
Unggulan kelima itu bangkit dari ketertinggalan 4-1 pada set penentuan untuk mengalahkan remaja unggulan keenam Rune 5-7, 6-2, 7-5 setelah satu jam 34 menit di lapangan tanah liat.
"Perasaan yang luar biasa. Hari ini saya memenangi emosi saya dengan sangat baik," kata Rublev, seperti disiarkan AFP, Senin.
"Setelah berjuang begitu banyak, berkali-kali, kalah di final, semifinal, kalah lebih awal, untuk memenangi 1000 Masters pertama dan akhirnya saya melakukannya."
"Untuk memenangi pertandingan seperti ini, kalah 4-1, 0-30, break point untuk 5-1, dan bisa bangkit dan menang seperti dongeng hari ini," ujar petenis peringkat enam dunia itu.
"Saya ingat final sebelumnya dan ketika saya kalah saya pikir saya tidak akan memiliki peluang dan secara mental saya akan turun."
"Tapi hari ini saya berpikir, 'Percaya saja sampai akhir', dan inilah yang saya coba lakukan di set ketiga, berharap saya akan memiliki kesempatan ekstra untuk kembali dan cara yang bagus untuk melakukannya."
Petenis asal Moskow itu berterima kasih kepada penonton atas dukungan mereka.
"Berasal dari negara tempat saya berasal, untuk menerima dukungan internasional seperti itu, itu luar biasa," kata Rublev.
Baca Juga: Hasil NBA: James Harden Bawa 76ers Menangkan Gim Pertama Play-off Lawan Nets
Rune mengincar gelar Masters 1000 keduanya setelah mengalahkan lima pemain Top 10 dalam perjalanan menuju gelar di Paris tahun lalu.
Namun petenis berusia 19 tahun itu mengakui bahwa dia tidak memiliki cukup waktu untuk pulih dari kemenangan tiga setnya yang mendebarkan atas petenis Italia Jannik Sinner pada semifinal hari sebelumnya.
"Saya tidak punya apa-apa lagi dalam diri saya," ujar Rune.
"Saya benar-benar memegang kendali di set ketiga dan saya juga akan mengatakan sebagian besar di set pertama juga, tetapi tidak berhasil menutupnya."
"Mengecewakan, tapi turnamen terpenting di musim tanah liat adalah French Open, jadi jika saya bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk turnamen itu, itulah yang penting."
Kedua petenis tersebut sebelumnya pernah bertemu dua kali -- petenis Denmark itu menang tahun lalu di Masters 1000 di Paris pada perempat final sebelum mengalahkan Novak Djokovic di final.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025