Suara.com - Carlos Alcaraz mengalahkan juara tujuh kali Novak Djokovic untuk merebut gelar Wimbledon pertamanya, Minggu (16/7/2023) waktu setempat, menghancurkan impian petenis Serbia itu untuk menyamai rekor Grand Slam ke-24.
Petenis nomor satu dunia Alcaraz bangkit dari kehilangan set pertama dan menyelamatkan satu set poin pada set kedua untuk menang 1-6, 7-6 (8/6), 6-1, 3-6, 6-4 setelah empat jam 42 menit di Centre Court.
Kemenangan tersebut adalah gelar major kedua bagi petenis berusia 20 tahun itu setelah gelar US Open tahun lalu. Dia menjadi juara putra termuda ketiga Wimbledon.
Hasil tersebut juga akan memicu spekulasi panas atas dimulainya pergantian generasi, dengan Djokovic yang berusia 36 tahun menjadi satu-satunya dari "Big Three" yang masih aktif berkompetisi setelah Roger Federer pensiun tahun lalu dan Rafael Nadal absen, mungkin secara permanen.
Juara Australian Open dan French Open Djokovic berusaha untuk menyamai rekor delapan gelar Wimbledon milik Federer, menyamai rekor 24 Grand Slam sepanjang masa milik Margaret Court dan menjadi juara putra tertua All England Club.
"Anda sangat menginspirasi saya," kata Alcaraz kepada Djokovic setelah menjadi juara Wimbledon asal Spanyol ketiga, mengikuti jejak Manuel Santana pada 1966 dan Nadal pada 2008 dan 2010, seperti disiarkan AFP, Senin.
"Saya mulai bermain tenis menonton Anda. Sejak saya lahir Anda sudah memenangi turnamen. Sungguh menakjubkan," ujar Alcaraz sambil tersenyum setelah mencatatkan 66 winner untuk melewati petenis Serbia itu, dan imbang 45 unforced error.
"Saya jatuh cinta dengan lapangan rumput sekarang. Luar biasa."
Djokovic bermain di final kesembilannya di Wimbledon dan ke-35 di turnamen major, sedangkan bagi Alcaraz pertandingan final itu baru kedua kalinya di Slam menyusul kemenangannya di US Open.
Baca Juga: Tampil Tajam, 4 Striker Muda BRI Liga 1 Bisa Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia U-23
"Sungguh kualitas di akhir pertandingan ketika Anda harus melakukan servis," kata Djokovic, yang mengejar mahkota Wimbledon kelima berturut-turut.
"Anda datang dengan permainan sangat baik dalam situasi besar dan Anda benar-benar pantas mendapatkannya. Luar biasa."
"Bagi saya, kalian tidak pernah menyukai kekalahan dalam pertandingan seperti ini, tetapi saya kira ketika semua emosi sudah tenang, saya harus sangat berterima kasih."
Petenis Serbia, yang mencatatkan 34 kemenangan beruntun di Wimbledon, melaju ke final tanpa kalah di Centre Court sejak kekalahannya pada 2013 dari Andy Murray dalam perebutan gelar. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kronologis UFC Larang Seumur Hidup Dillon Danis Gegara Baku Hantam dengan Tim Islam Makhachev
-
SUV Terbalik, Petarung UFC Deiveson Figueiredo Selamat dari Kecelakaan Horor
-
Minus Gregoria Mariska dan Anthony Ginting, Ini 13 Wakil Indonesia di Australian Open 2025
-
Target Pertahankan Tradisi Emas SEA Games, Timnas Voli Tuntut Ilmu ke Negeri China
-
Dimeriahkan Pemenang 35 Etape Tour de France, Hong Kong Cyclothon Siap Bergulir Akhir November
-
Pecco Bagnaia Tutup Musim Mengecewakan, Alihkan Fokus ke Pengembangan DesmosediciGP26
-
Klasemen Akhir MotoGP 2025: Duo Marquez Finis Teratas, Bezzecchi 'Meledak' di Valencia
-
Hajar Ganda Korsel, Cerita Putra/Daniel usai Berhasil Juarai IIC 2025
-
Thalita Ramadhani Tak Menyangka Bisa Juara IIC 2025, Jadi Modal Berharga Hadapi Scottish Open
-
Sukses Juarai IIC 2025, Prahdiska Bagas Shujiwo Kini Alihkan Fokus ke SEA Games