Suara.com - Langkah tim debutan Latvia di FIBA World Cup 2023 alias Piala Dunia FIBA harus terhenti setelah dikalahkan dengan selisih skor tipis 79-81 oleh Jerman pada babak perempat final yang dimainkan di Mall of Asia Arena, Manila, Filipina, Rabu (6/9).
Latvia yang tampil brilian selama bertanding di Jakarta (fase grup babak 1 dan 2) dengan meraih empat kemenangan dan satu kekalahan, harus rela mengubur mimpi mereka menjadi tim debutan pertama yang lolos ke babak semifinal setelah sebelumnya dilakukan Kroasia pada 1994.
“Tentu saja, ada kekecewaan besar saat ini, tapi kami tidak boleh melewatkan visi yang lebih luas dari jalur kami, apa yang kami lakukan, apa pencapaian kami di lapangan, gaya bermain kami, identitas yang kami tunjukkan kepada semua orang,” kata pelatih Latvia, Luca Banchi, dikutip dari laman resmi FIBA, Kamis.
“Kami pindah dari Jakarta ke Manila untuk duduk satu meja dengan tujuh tim terbaik dunia lainnya. Mereka tampak begitu besar. Begitu kuat. Begitu bertenaga. Sekali lagi kami menunjukkan bahwa kami mampu bersaing dan itu membuat saya sangat bangga,” tambahnya.
Latvia memulai kuarter dengan sangat baik dengan mampu unggul jauh 13-3 melalui angka-angka yang disumbang oleh Arturs Zagars, Rolands Smits, dan Davis Bertans.
Anak-anak asuh Luca Banchi itu kemudian lengah setelah unggul jauh dan Jerman yang menyandang status sebagai peringkat tiga FIBA EuroBasket 2022 memperkecil kedudukan dan menutup kuarter awal dengan skor 13-16.
Kuarter kedua berjalan sebaliknya. Latvia mencetak 18 angka, lebih baik dari kuarter pertama. Namun, Jerman yang tampil gemilang dengan mencetak 23 angka membalikkan keadaan menjadi 36-34.
Kuarter ketiga berjalan lebih sengit. Tembakan tiga angka Davis Bertans mengawali awal apik bagi Latvia yang merubah skor menjadi 37-36.
Kedua tim saling susul menyusul angka hingga kemudian dua kali free throw Moritz Wagner membuat Jerman masih unggul di kuarter ketiga dengan skor 62-59.
Baca Juga: Nominasi Peraih Ballon d'Or 2023 Resmi Diumumkan: Ada Messi dan Haaland, Ronaldo Terlupakan
Jerman memulai kuarter keempat dengan sangat baik. Angka-angka yang disumbang Franz Wagner, Isaac Bonga, dan ditutup dengan dunk Moritz Wagner membuat tim asuhan Gordie Herbert itu unggul jauh 11 angka dengan skor 70-59 saat waktu menunjukkan delapan menit tersisa.
Tertinggal jauh tidak membuat Latvia panik. Pengalaman yang mengantarkan mereka menyingkirkan dua tim unggulan Prancis dan Spanyol di Piala Dunia FIBA 2023 berbicara pada laga ini.
Arturs Zagars kembali tampil memukau. Dengan total 24 poin, ia menjadikan skor menjadi selisih tipis 79-81 dengan waktu bermain tersisa 30 detik.
Jerman yang mengandalkan Dennis Schroder gagal melakukan tembakan dua angka dan dalam transisi Davis Bertans memegang bola.
Pebasket 2,08 meter untuk tim NBA Oklahoma City Thunder itu lalu melakukan tembakan tiga angka untuk memenangkan pertandingan, tapi sayangnya gagal karena bola hanya mengenai tepi ring, bola keluar, dan waktu telah habis.
Latvia sebagi tim debutan pun gagal melangkah lebih jauh di Piala Dunia FIBA 2023 dan hanya akan melangsungkan babak klasifikasi untuk memperebutkan peringkat 5-8.
Berita Terkait
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Inggris Lumat Latvia 3-0
-
Review Film Flow, Ketika Alam Berbicara Tanpa Kata
-
Hadirkan Nostalgia, 3 Dekade Basketball akan Kembali Digelar
-
Dewa United Rekrut Pemain Asing yang berkompetisi di Piala Dunia FIBA 2023
-
Jerman Bungkam Serbia untuk Rebut Gelar Juara Piala Dunia Basket 2023
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025