Suara.com - Ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan meredam perlawanan junior mereka yaitu Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dengan kemenangan straight game 30-28, 21-15 pada babak 32 besar Denmark Open 2023, Selasa waktu Odense.
Pasangan berjuluk The Daddies itu pun melaju ke babak 16 besar turnamen yang berkategori BWF Super 750 tersebut.
"Pertama mengucap syukur alhamdulillah bisa memenangkan pertandingan. Sangat ketat terutama di gim pertama, Pram/Yere juga bermain sangat bagus. Kami bisa tetap fokus di poin-poin setting walau kadang unggul, kadang tertinggal juga," ujar Ahsan melalui informasi resmi PP PBSI di Jakarta, Rabu seperti dimuat Antara.
Kemenangan tersebut juga tak berlangsung mulus, karena Ahsan sempat mendapat fault sebanyak dua kali akibat dinilai salah melakukan servis.
Hal tersebut tak hanya membuat The Daddies kehilangan poin, namun juga mengganggu konsentrasi dan mental bertanding pemain.
"Dua kali kena fault servis saya cukup berpengaruh ya, terutama hilang di poin. Kadang-kadang memang perlu sedikit protes karena standarnya sudah ada dan rasanya saya tidak melebihi itu," papar Ahsan.
Sementara itu, Hendra mengaku cukup menyayangkan pertemuannya dengan Pramudya/Yeremia terjadi pada babak pertama. Meski begitu ia tak bisa berharap banyak pada pranata undian dan tetap mengeluarkan kemampuan terbaik.
Melawan pasangan yang lebih muda, sekaligus rekan senegara, dipastikan menjadi laga yang tak mudah bagi Hendra/Ahsan. Persaingan ketat pun terjadi pada gim pertama akibat kesalahan pola permainan yang ia usung bersama rekan mainnya.
Akibat memainkan tempo lambat, mereka justru mendapat tekanan dari Pramudya/Yeremia yang berlangsung hingga gim poin.
Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia di Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026, Lawan Irak di Laga Pertama
Baru lah pada gim kedua, The Daddies membenahi strategi yang digunakan dan terus menjaga fokus permainan agar pertahanannya tidak dilucuti oleh junior mereka.
"Di gim pertama awal, tempo kami terlalu pelan. Akhirnya lawan mendahului kami di permainan depan. Setelah itu, kami ubah dengan banyak main bola panjang dan dari sana mulai menemukan ritme permainan," kata Hendra.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Hasil Voli Putra SEA Games 2025, Indonesia ke Semifinal
-
Sempat Viral, Ini Alasan Pelatih Skateboard Malaysia Ikut Rayakan Medali Emas Basral Graito
-
Rahmat Erwin Abdullah Raih Medali Emas Angkat Besi SEA Games 2025
-
Wushu Indonesia Juara Umum SEA Games 2025, Sabet 9 Medali
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
Selamat! Triathlon Indonesia Sabet Medali Emas SEA Games 2025 Thailand
-
Rekomendasi 20 Brand Jaket Suporter, Dari Gaya Blokecore hingga Casual Eropa
-
Bonus Medali Emas SEA Games 2025 Rp 1 Miliar, Perak dan Perunggu Berapa?
-
Atlet Peraih Medali Emas SEA Games 2025 Dapat Bonus Rp 1 Miliar
-
Dayung Raih 2 Emas dan 1 Perak di SEA Games 2025