Suara.com - Atlet para tenis meja Indonesia, Leli Marlina, mendapat pelajaran berharga dalam keikutsertaannya di Paralimpiade Paris 2024.
Dia memiliki motivasi berlipat untuk mengejar tiket ke Paralimpiade Los Angeles 2028.
Leli Marlina terbilang kurang beruntung dalam drawing babak 8 besar nomor pertandingan tunggal putri klasifikasi TT5. Leli langsung bertemu wakil China, Zhang Bian.
Atlet berusia 38 tahun itu merupakan legenda tenis meja klasifikasi TT5. Sejak keikutsertaannya pada Paralimpiade 2008, Zhang Bian sudah mengoleksi tujuh medali emas dari nomor tunggal dan ganda.
Leli Marlina sebagai debutan di Paralimpiade hanya sempat menyulitkan Zhang Bian pada set pertama dalam pertandingan di South Paris Arena 4, Rabu (4/9/2024) dini hari WIB.
Sementara pada set kedua dan ketiga, Zhang Bian sulit dibendung. Leli Marlina pun kalah dari Zhang Bian dengan skor 0-3 (10-12, 5-11 dan 4-11).
"Ini pertandingan yang luar biasa. Dia adalah atlet nomor satu di kelas ini. Penempatan bola pemain China ini bagus," kata Leli Marlina.
Leli Marlina sudah senang bisa lolos dan mencicipi atmosfer Paralimpiade 2024. Atlet berusia 25 tahun ini punya misi besar untuk berprestasi lagi pada event selanjutnya, terutama membidik tiket Paralimpiade Los Angeles 2028.
"Saya tidak menyangka bisa berada di titik ini. Kedepan saya akan latihan lebih giat lagi agar kualitas permainan saya bisa semakin bagus. Saya juga perlu menyiapkan mental," tutur Leli Marlina.
Sementara itu, pelatih para tenis meja Indonesia, Andre Gunaya, menilai Paralimpiade Paris 2024 menjadi pengalaman berharga bagi Leli Marlina.
"Dalam pertandingan ini Leli sudah berusaha, hanya saja Leli kalah jam terbang dan harus diakui atlet China lebih unggul skill dari kita. Pulang dari sini kita dapat bahan evaluasi yang banyak sekali," jelas Andre Gunaya.
Masih ada waktu panjang bagi Leli Marlina dan atlet para tenis meja Indonesia untuk berlatih lebih keras guna mengejar tiket ke Paralimpiade Los Angeles 2028.
"Di Paralimpiade Amerika Serikat nanti targetnya bukan sekadar main, tetapi harapannya bisa membawa pulang medali. Paralimpiade 2024 ini bisa dijadikan gambaran tim pelatih tentang bagaimana evaluasi kedepannya agar atlet kita bisa bersaing dengan wakil China, Korea dan wakil Eropa," papar Andre Gunaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Jadwal dan Link Streaming Semifinal SEA Games 2025: Timnas Voli Putri Indonesia Tantang Thailand
-
Update Klasemen Medali SEA Games 2025: Indonesia Disalip Vietnam, Thailand Digdaya
-
Sempat Tegang Lawan Malaysia, Putri KW Mulus ke Semifinal Berkat 'Healing' Singkat
-
Jadwal Bulu Tangkis SEA Games 2025 Hari Ini: Putri KW Awali Perjuangan Wakil Indonesia di 8 Besar
-
Bersinar di SEA Games 2025, Jason Donovan: Target Saya Selanjutnya Asian Games
-
Penantian 22 Tahun, Akhirnya Indonesia Raih Medali Emas SEA Games dari Cabor Lompat Galah Putri
-
Persembahkan Emas SEA Games 2025, Perenang Keturunan Jerman Ungkap Target Lebih Tinggi
-
Cedera ACL Masih Membekas, Lalu Muhammad Zohri Persembahkan Medali Perak di SEA Games 2025
-
Klasemen Medali SEA Games 2025: Indonesia Koleksi 14 Emas, tapi Disalip Vietnam
-
Profil Dwi Ani Retno Wulan Atlet MMA Rembang Pencetak Sejarah di SEA Games 2025