- Industri olahraga Indonesia memiliki potensi ekonomi masif, mencakup produk, jasa, hingga ekonomi kreatif digital.
- Sektor ini berpotensi mendorong manufaktur dan UMKM lokal, sekaligus membuka lapangan kerja baru secara signifikan.
- Pemerintah melalui Kemenpora berperan strategis mengorkestrasi potensi ini menjadi ekosistem industri yang terarah.
Suara.com - Industri olahraga kini tak lagi bisa dipandang sebelah mata, melainkan berpotensi besar menjadi mesin baru bagi perekonomian nasional.
Besarnya populasi anak muda yang gemar gaya hidup sehat menjadi pemicu utama sektor ini terus menggeliat kencang di Tanah Air.
Mulai dari produksi perlengkapan, ekonomi kreatif, hingga sport tourism, semuanya saling terhubung menciptakan ekosistem bisnis yang menjanjikan.
Tren positif ini sebenarnya sejalan dengan perkembangan global yang menunjukkan grafik pertumbuhan sangat signifikan dari tahun ke tahun.
Pasar industri olahraga dunia bahkan diproyeksikan menyentuh angka fantastis 599,9 miliar dolar AS pada tahun 2025 dengan pertumbuhan yang melampaui PDB dunia.
Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, hingga Korea Selatan sudah lebih dulu menjadikan sektor ini sebagai tumpuan pertumbuhan ekonomi baru mereka.
Dosen Ilmu Keolahragaan Universitas Muhammadiyah Cirebon, Wahyu Erfandy, melihat perputaran uang di sektor ini di Indonesia sudah mencapai angka yang sangat masif.
Ia meyakini jika digarap dengan strategi yang tepat, dampaknya terhadap ekonomi masyarakat bisa menembus angka yang mencengangkan.
“Potensi industri olahraga di Indonesia sangat besar. Jika digarap dengan benar, estimasi uang yang beredar di sektor ini mencapai Ratusan triliun rupiah dan itu mencakup banyak subsektor, mulai dari produk olahraga, jasa, sampai ekonomi kreatif yang berbasis konten dan digital,” ujar Wahyu Erfandy.
Baca Juga: Janji Manis Erick Thohir Usai Pencak Silat Sumbang 4 Emas SEA Games 2025
Ruang lingkup bisnis ini sangat luas, tidak melulu soal atlet yang bertanding di lapangan demi medali semata.
Sektor manufaktur dan UMKM lokal seperti brand sepatu, jersey, helm, hingga makanan sehat punya peluang besar untuk unjuk gigi di pasar sendiri.
“Industri olahraga bisa menjadi motor baru bagi manufaktur nasional dan UMKM. Produk lokal punya pasar yang besar, dan ini juga membuka lapangan kerja baru serta mendorong kemandirian ekonomi masyarakat,” kata Wahyu.
Efek domino atau multiplier effect dari geliat olahraga ini juga merambah deras ke sektor pariwisata, perhotelan, hingga kuliner.
Wahyu mencontohkan tren bersepeda di destinasi wisata alam sebagai bukti nyata bagaimana sport tourism mampu menggerakkan roda ekonomi warga lokal.
Oleh karena itu, peran pemerintah sangat krusial untuk mengatur agar potensi ini tidak berjalan liar tanpa arah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
Terkini
-
Comeback dari Pensiun, Kento Momota akan Tampil di King Cup Invitational 2025
-
Rencana Rexy Mainaky Mendapatkan Dukungan dari Legenda Malaysia
-
Siapkan Rp5-10 Miliar, Pelti akan Biayai Tur Janice Tjen Cs di Luar Negeri
-
Target Tinggi Veda Ega Pratama di Moto3 2026, Sekaligus Proses Belajar di Tim Baru
-
Kabar Baik untuk Atlet! Kemenpora Pastikan Bonus Jumbo SEA Games 2025 Cair Secepatnya
-
Usia Cuma Angka! Yolla Yuliana Tolak Pensiun, Siap Bimbing Pemain Muda JLM di Proliga 2026
-
First Fight II Siap Panaskan Jakarta, Sajikan Duel Panas hingga Laga 1 vs 3
-
An Se-young Semringah Juarai BWF World Tour Finals, Gelar Juara ke-11 Sepanjang 2025
-
Rahang Patah Usai KO dari Anthony Joshua, Jake Paul Pamer Gepokan Duit dan Pistol Emas
-
Lagi, An Se-young Juara BWF World Tour Finals 2025