Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) membentuk satuan tugas (Satgas) khusus untuk menyikapi isu penyadapan terhadap sejumlah pejabat Indonesia oleh negara asing.
“Terkait dengan hal itu kami mengadakan rapat internal pada 19 Pebruari lalu yang menyepakati usulan pembentukan satgas dalam menanggapi upaya penyadapan, “ kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S Dewa Broto, seperti dilasir laman kominfo.go.id.
Menurutnya, Satgas khusus itu akan menelaah laporan hasil penilaian operator telekomunikasi mengenai tujuh instruksi pengawasan penyadapan, yang telah disampaikan kepada Menteri Kominfo.
Satgas khusus itu juga bertugas memverifikasi lapangan terhadap proses bisnis dan prosedur penyelenggaraan jaringan bergerak seluler pada semua tahap, terutama terhadap penyelenggara dominan.
“Kami berharap Satgas khusus ini mampu menganalisis implikasi hukum dan menegakkan hukum ketika ada pelanggaran, sekaligus menyampaikan laporan secara periodik kepada Menteri terkait hasil pelaksanaan di lapangan,” ujar Gatot.
Mengenai anggota-anggota dari Satgas Khusus ini dijelaskan Gatot, terdiri dari pejabat internal Kementerian Kominfo, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), sejumlah pakar Teknologi Informasi/Akademisi dan aparat penegak hukum yang tergabung dalam Lawful Interception Team.
“Masa kerja Satgas Khusus ditetapkan selama dua bulan sejak SK Menteri ditandatangani”, jelasnya.
Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menyebutkan bahwa partainya menemukan tiga alat sadap di rumah dinas Gubernur DKI Joko Widodo. Alat sadap berada di tiga ruang berbeda yaitu, ruang tamu, ruang tamu pribadi dan ruang makan.
Tag
Berita Terkait
-
Heboh Projo Gabung ke Gerindra, Hensa Curiga Settingan Jokowi Langgengkan 2 Periode Prabowo-Gibran
-
Budi Arie Dicap Tukang Ngibul soal Kepanjangan Projo, PDIP: Pasti Contohkan Panutannya Jokowi
-
Pengamat Ungkap Kontras Jokowi dan Prabowo, Dulu 60% Kepuasan Publik Tenang, Kini 90% Sepertiga 98
-
Rocky Gerung Bongkar 'Sogokan Politik' Jokowi ke Prabowo di Balik Manuver Budi Arie
-
Sindiran Brutal 'Tolol Natural' Balas PSI yang Ungkit Jasa Jokowi ke AHY
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Gubernurnya Tertangkap KPK, Riau Masuk Provinsi Terkorup di Indonesia
-
Moto G67 Power Muncul di Toko Online: Bawa Baterai 7.000 mAh dan Snapdragon 7s Gen 2
-
Tips Bikin PIN ATM Agar Tidak Mudah Ditebak, Kombinasi Kuat, dan Aman dari Pembobolan
-
iQOO Z10R vs Realme 15T: Harga Mepet, Mending Mana Buat Gamer?
-
24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
-
24 Kode Redeem FF Hari Ini 4 November: Dapatkan Bundle Flame Arena & Evo Gun Gratis!
-
10 HP Flagship Terkencang Oktober 2025 Versi AnTuTu, Cocok Buat Gamer Kelas Berat
-
Aplikasi Edit Video Gratis Paling Hits: Ini Cara Menggunakan CapCut dengan Efektif dan Mudah
-
Mengapa Angka 67 Dinobatkan Jadi Word of the Year 2025
-
Cara Menambahkan Alamat di Google Maps, Beguna Menaikkan Visibilitas Bisnis Lokal Anda!