Suara.com - Tanggal 1 April kemarin Gmail, layanan email gratis dari Google, genap berusia 10 tahun. Selama itu sudah jutaan orang menggunakan layanan tanpa iklan tersebut.
Sayangnya masih banyak orang yang tidak tepat menggunakan email, sehingga fungsinya menjadi tidak efektif. Nah, berikut adalah delapan kebiasaan yang keliru ketika menggunakan Gmail, seperti dilansir oleh Mashable:
1. Menumpuk "draft"
Email yang tidak jadi dikirim bisa sangat mengganggu, karena Gmail biasanya secara otomatis menyimpan email-email yang belum dikirim. Pengguna Gmail juga sering menyalahgunakan fungsi draft untuk menyimpan catatan-catatan penting.
2. Bersihkan "Inbox"
Kebiasaan ini bisa menjadi masalah besar, karena inbox sering kali berisi email atau data-data penting yang akan diperlukan di kemudian hari.
3. Semuanya ditandai "sudah dibaca"
Sama seperti orang yang terobsesi dengan inbox bersih, ada pula orang yang sangat ingin semua email di inbox-nya sudah terbaca semuanya. Mereka biasanya mengambil cara instan, semua email dicentang lalu tombol "tandai sudah dibaca" diklik.
Perilaku ini juga bisa berbahaya karena bisa saja dalam email-email itu ada informasi penting yang harus segera Anda baca.
4. Terlalu banyak email yang belum dibaca
Menghapus atau menandai semua email memang tidak bagus, tetapi lebih mengerikan lagi jika Anda punya ratusan atau ribuan email yang belum dibaca.
5. Mengirim email kepada diri sendiri
Kebiasaan ini biasanya dilakukan oleh orang yang ingin menyimpan data-data penting. Tetapi sebenarnya fungsi email bukan untuk itu.
6. Menciptakan terlalu banyak label dan folder
Label dan folder memang penting jika kita ingin Gmail lebih teratur, tetapi kadang-kadang terlalu banyak laber dan folder justru bisa membuat kita lupa lokasi data saat dibutuhkan.
7. Mencampurkan penggunaan "Reply" dan "Reply All"
Penting diiingat, tombol "reply" digunakan untuk membalas email ke satu orang saja, tetapi "reply all" diperlukan saat Anda ingin membalas email ke banyak orang. Kesalahan ini bisa menjadi memalukan jika email pribadi yang seharusnya dikirim satu orang, justru diterima oleh banyak orang. Jadi, hati-hati saja.
8. Subjek dan isi email berbeda
Ini sering terjadi ketika Anda terlalu malas untuk mengganti subjek email saat ingin memulai pembicaraan tentang topik dengan rekan Anda di bagian lain dunia. Biasanya Anda secara refleks menekan tombol "replay".
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Pascamerger, Smartfren Terus Ekspansi Jaringan dan Targetkan Pelanggan Baru
-
54 Kode Redeem FF Terbaru 17 September 2025, Klaim MP40 Evo hingga Skin AWM Gratis
-
13 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 September 2025, Ada Beckham OVR 104!
-
Siapa Rizky Irmansyah? Ia Turun Tangan di Kasus Viral Wali Kota Prabumulih
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp1 Jutaan dengan Baterai Awet dan Kapasitas RAM Besar, Mana Pilihanmu?
-
Xiaomi Pad 8 Diprediksi Debut Bersama Xiaomi 17, Pakai Chip Snapdragon
-
Bikin Foto Keluarga Studio Makin Keren dengan 8 Prompt Gemini AI Ini
-
MediaTek dan TSMC Kembangkan Chipset 2nm Pertama, Siap Produksi 2026
-
Metroid Prime 4: Beyond Siap Dirilis Akhir Tahun Ini
-
Penampakan Xiaomi 15T Beredar: Dapur Pacu Sama POCO X7 Pro, Pakai Kamera Leica