Suara.com - Seorang lelaki asal Washington, Amerika Serikat, menjadi jenius secara tiba-tiba setelah mengalami cedera otak. Cedera otak membuat Jason Padgett, lelaki itu, berubah 180 derajat, dari orang yang biasa-biasa saja, menjadi ahli matematika.
Dua belas tahun lalu, tepatnya di malam tanggal 13 September 2002, Jason sedang dalam perjalanan ke sebuah tempat karaoke dekat rumahnya. Tiba-tiba, datanglah dua penjambret yang menghajarnya. Tak hanya tubuh Jason yang menjadi sasaran, bagian belakang kepalanya pun terkena benturan keras.
Beruntung, Jason tak sampai harus dirawat di rumah sakit. Keesokan harinya, Jason terbangun, dan sejak saat itu, hidupnya berubah total.
Jason mulai melihat dunia dari sudut pandang berbeda. Dia mulai bisa membayangkan gambar-gambar geometris rumit yang dalam ilmu matematika dikenal dengan nama "fraktal". Mulai hari itu, Jason tertarik untuk mempelajari matematika dan fisika, serta seni.
Ia mampu membuat karya seni fraktal hanya dalam waktu singkat. Pada umumnya, orang baru bisa menyelesaikan karya fraktal dalam waktu berminggu-minggu.
Memang, tidak semua perubahan yang terjadi pada dirinya bisa disebut positif. Jason juga menjadi pribadi yang introvert, suka mengurung diri, dan sangat peduli kebersihan. Bahkan, lama-lama dia merasa dirinya sudah gila dan merasa terpuruk.
Beruntung, tak sengaja dirinya menyaksikan sebuah siaran dokumenter yang membahas orang-orang seperti dirinya. Dia pun bangkit dari keterpurukannya. Setelah bertemu dengan komunitas orang-orang sepertinya, Jason pun mulai bisa menyalurkan kemampuannya secara positif.
Jason sempat menjalani penelitian di Finlandia. Hasil scan MRI menunjukkan bahwa belahan otak kirinya menjadi lebih aktif, khususnya pada bagian yang menjadi pusat kecerdasan matematika. Jason adalah satu dari hanya 40 orang di dunia yang didiagnosa dengan sindrom savant. Orang yang menderita sindrom ini menunjukkan gejala peningkatan kecerdasan setelah mengalami cedera otak. Pengalaman hidupnya ia tuliskan dalam sebuah buku berjudul "Struck by Genius".
(Dailymail)
Berita Terkait
-
Theodore Kwan, Bocah 7 Tahun Asal Singapura Ber-IQ 154 Ikut Kuliah di Kampus Terbaik di Dunia
-
5 Strategi Jenius Kelola Keuangan saat Terkena PHK
-
Nilai Tukar Masih Fluktuatif, Jenius Klaim Transaksi Internasional Meningkat
-
Ketidakpastian Global Belum Mereda, Tabungan Dolar AS Makin Banyak Digunakan
-
Ekonomi Indonesia Lesu, Intip Penyaluran Kredit Jenius
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Oppo Reno 15 Pro Mini Bakal Hadirkan Chip Kencang dengan Bodi Compact
-
Budget 1 Jutaan Dapat Apa? Ini 5 Tablet Akhir 2025 yang Anti Lemot dan Layar Lega
-
Tablet Murah Infinix XPAD 30E Siap Masuk ke Indonesia, Usung Chipset MediaTek
-
42 Kode Redeem FF 24 Desember 2025: Bocoran Booyah Pass Januari dan Bundle Heroic Gratis
-
Resmi Debut, Honor Play 10A Jadi HP 5G Murah Rp 1 Jutaan
-
Game Blue Protocol: Star Resonance Resmi Dirilis ke Mobile dan PC
-
24 Kode Redeem FC Mobile 24 Desember 2025: Klaim Mbappe dan Gems Melimpah
-
5 HP Wireless Charging Termurah Desember 2025: Mulai 2 Jutaan, Memori Ekstra Lega
-
Maksimalkan Kualitas, Peluncuran Game James Bond 007 First Light Ditunda
-
Oppo Reno 15 Versi Global Muncul di Geekbench, Chipset Lebih Rendah