Suara.com - Tabungan dengan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) banyak digunakan oleh masyarakat, di saat ketidakpastian meningkat, nilai USD cenderung terus naik karena banyak diburu investor yang mengalihkan aset ke safe haven.
Digital Banking Product & Innovations Head SMBC Indonesia Febri Rusli mengatakan, transaksi tabungan dengan mata uang Dolar memang banyak diminati. Hal ini dikarenakan bunga yang ditawarkan cukup menggiurkan
"Saat ini, transaksi dolar yang banyak karena tabungan USD dolarny berbunga. Ada bunganya paling tingginya," kata Febri di Jakarta, Kamis (10/7/2025).
Menurut dia, fluktuatif nilai mata uang dolar AS membuat tabungan Jenius makin meningkat. Hal itu dikarenakan banyaknya nasabah Jenius yang memilih tabungan dengan nilai mata uang dolar.
"Khusus mata uang Jenius tetap bertumbuh. Kita kecil bertambah terus seiring dengan pengembangan produknya. Kedua tabungan Euro dan SGD," bebernya.
Tidak hanya itu, Jenius, yang bank digital dari SMBC Indonesia, berkolaborasi dengan Wise Platform, infrastruktur pembayaran global Wise untuk bank dan perusahaan internasional, untuk menetapkan standar baru dalam layanan transfer internasional.
Salah satunya lebih cepat, terjangkau, dan transparan bagi jutaan masyarakat Indonesia.
Saat ini, lebih dari enam juta pengguna Jenius dapat melakukan transaksi jual-beli mata uang asing langsung melalui aplikasi Jenius kapan saja.
Melalui kolaborasi bersama Wise Platform, Jenius juga memberikan kemudahan bagi para penggunanya dengan menghadirkan layanan transfer internasional dalam berbagai mata uang.
Baca Juga: 172 Perusahaan Jepang Sudah Bangkrut di Pertengahan Tahun, Ini Faktornya
"Termasuk USD, EUR, GBP, SGD, AUD, dan HKD, yang dapat langsung dilakukan dari aplikasi Jenius kapan saja selama 24 jam 7 hari tanpa libur," katanya.
Selain itu, pengguna Jenius kini dapat menikmati proses transfer internasional yang lebih cepat, transparan, dapat dipantau secara real-time, dan dikirim langsung dari saldo mata uang asing yang dimiliki pengguna pada aplikasi Jenius.
Selama ini, masyarakat Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam mengirim uang ke luar negeri, mulai dari biaya yang tinggi, proses yang lama, biaya yang tidak transparan, hingga keterbatasan jam operasional bank.
Kolaborasi ini hadir sebagai solusi dari berbagai tantangan tersebut, sekaligus mendukung beragam kebutuhan internasional masyarakat Indonesia.
Seperti orang tua yang membiayai pendidikan anak di luar negeri, pelajar internasional, pekerja Indonesia di luar negeri yang mengirimkan uang ke keluarga di Indonesia. Lalu pelaku usaha yang melakukan transaksi internasional.
Per Maret 2025, Jenius telah memiliki lebih dari 6 juta pengguna tumbuh sebesar 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Berita Terkait
-
Harga Emas Diramal Makin Bersinar Tahun Ini, Bakal Cetak Sejarah Dunia
-
Kurs USD Hari Ini di BCA, BRI, Mandiri, CIMB, dan BNI
-
Bitcoin dan Aset Digital Lainnya Merosot ke Level Terendah dalam Lima Bulan Terakhir
-
Kuatkan Mental! Rupiah Babak Belur Karena Tarif Trump
-
Hampir Tembus Rp17.000, Daftar Harga Jual Dolar AS di BCA, BNI, Hingga BRI
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar