Suara.com - Dalam beberapa bulan terakhir, Indonesia dilanda gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang semakin besar. Dari industri tekstil hingga teknologi, ribuan pekerja kehilangan pekerjaan mereka dalam waktu singkat.
Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyebut, jumlah korban PHK mencapai 26.455 orang hingga per 20 Mei 2025. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sekitar 5.000 orang dibanding Januari-Mei 2024.
PHK adalah salah satu situasi yang paling menantang dalam hidup. Ketika sumber penghasilan utama terhenti, perencanaan keuangan yang matang menjadi kunci untuk bertahan. Certified Financial Planner dan Consultant OneShildt, Budi Raharjo memberikan strategi jenius yang bisa dilakukan agar tetap stabil secara finansial saat menghadapi PHK.
1. Rekap Aset dan Kewajiban
Langkah pertama adalah mencatat semua aset dan kewajiban yang dimiliki. Ini termasuk tabungan di bank, investasi (emas, saham, reksadana), barang berharga (tanah, kendaraan, perhiasan) hingga dana darurat yang tersedia. Selanjutnya, mengidentifikasi mana aset yang liquid (mudah dicairkan), seperti tabungan atau emas, dan mana yang tidak, seperti properti.
"Jadi catat semuanya, utang juga dicatat. Karena dengan mengetahui posisi keuangan secara utuh akan membantu menyusun strategi bertahan," tutur Budi dalam Kelas Finansial Media bertajuk “Cara Jenius Menghadapi Situasi Ekonomi Saat Ini” yang digelar pada Jumat, (18/7/2025).
2. Memaksimalkan Sumber Dana yang Ada
Selain pesangon, ada beberapa sumber dana lain yang bisa dimanfaatkan:
- Jaminan Hari Tua (JHT): Meski idealnya dicairkan saat pensiun, JHT bisa dicairkan lebih awal jika sudah 3 bulan tidak bekerja.
- Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP): Program baru dari pemerintah ini memberikan santunan bulanan hingga 6 bulan setelah PHK. Penting untuk segera mengurus pencairan JKP begitu menerima surat PHK, karena jika lewat 3 bulan akan kadaluarsa.
- Dana darurat: Gunakan dana darurat hanya untuk kebutuhan esensial.
"Jadi teman-teman silahkan baca dan pelajari manfaat Jamsostek itu banyak yang bagus-bagus hanya kurang sosialisasi saja," imbaunya.
Baca Juga: Penjualan Mobil Semester I 2025 Anjlok, Toyota, Daihatsu dan Suzuki Mengeluh ke Menperin
3. Buat Anggaran Survival Mode
Saat kondisi keuangan terguncang, ubahlah pola pengeluaran ke mode bertahan hidup (survival mode) seperti memangkas semua pengeluaran non-esensial, menunda kesenangan seperti traveling, belanja barang tersier, atau makan di restoran mahal. Tak kalah penting adalah mendiskusikan dengan pasangan jika sudah berkeluarga, untuk bersama-sama menurunkan gaya hidup hingga situasi stabil kembali. Tujuannya adalah agar dana yang ada cukup untuk bertahan selama mungkin sampai ada penghasilan baru.
4. Fokus pada Upaya Mencari Penghasilan Baru
Setelah kondisi keuangan dipetakan, langkah berikutnya adalah mencari cara agar penghasilan kembali mengalir. Manfaatkan program pelatihan gratis dari JKP untuk meningkatkan skill atau bahkan beralih profesi. Misalnya, mengikuti kursus menjahit, desain grafis, atau keterampilan lain yang relevan.
Jika ingin memulai usaha kecil-kecilan, lakukan dengan bijak, jangan langsung menginvestasikan seluruh tabungan, mulai dengan modal kecil untuk menguji reaksi pasar, hitung Return on Investment (ROI) dan berapa lama waktu balik modal. Hindari ekspektasi keuntungan besar dalam waktu singkat, fokuslah pada peluang yang memberi pemasukan stabil meskipun kecil.
"Jangan put all of your savings. Misal ada peluang bagus, taruh semuanya di situ karena itu akan dapat sekian, sekian, sekian. Bisnis itu kalau baru dimulai, keluar uangnya pasti, dapat income-nya belum pasti," jelasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Penjualan Merosot, Jaguar Land Rover PHK 500 Karyawan
-
Viral Massa Protes saat Paripurna DPRD Sumut, Suarakan Keadilan untuk Buruh Korban PHK
-
Aplikasi ShopeePay Hadir sebagai Dompet Serba Bisa untuk Kebutuhan Finansial Harian
-
Booking.com PHK Ratusan Karyawan
-
Smelter Nikel Huadi di Sulsel Stop Operasi, Perusahaan Lakukan PHK Massal
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Sensasi Musim Dingin di Jakarta! IDD Sulap Liburan Akhir Tahun dengan Salju dan Pohon Natal Raksasa
-
5 Cushion dengan Formula Skincare untuk Usia 50-an, Bantu Samarkan Keriput
-
5 Sunscreen Tahan Air dan Keringat untuk Pelari agar Kulit Tidak Belang
-
7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
-
5 Rekomendasi Lip Tint dengan Bahan Pencerah, Cocok untuk Bibir Gelap
-
Apakah PNS Bisa Resign? Simak Aturan dan Syarat Lengkapnya
-
Latihan Bareng Komunitas, Cara Seru Pelari Siapkan Diri Jelang Ajang Lari 2026
-
Mengenal Apa Itu Preloved dan Perbedaannya dengan Barang Second Hand
-
Perjalanan Cinta Byun Yo Han dan Tiffany Young SNSD: Cinlok hingga Rencana Menikah
-
6 Rekomendasi Hair Tonic Anti Rambut Rontok untuk Usia 40 ke Atas