Suara.com - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa ketika badai dinamai dengan nama feminin, maka korban akibat fenomena alam lebih banyak dibanding saat badai itu dinamai dengan nama lelaki.
"Badai bernama feminim biasanya menyebabkan kematian lebih banyak, karena orang tidak kurang mengantisipasinya," tulis para peneliti dalam jurnal Proceeding of the National Academy of Sciences.
Dengan kata lain badai yang dinamai "Bruno" akan membuat lebih banyak orang mengungsi diri ketimbang badai bernama "Ana".
Dalam penelitian itu para ilmuwan menganalisis jumlah kematian akibat badai di Amerika Serikat dalam 60 tahun terakhir.
Selain itu mereka juga menggelar serangkaian eksperimen untuk memperkuat hipotesisnya. Dalam sebuah eksperimen, mereka meminta sejumlah sukarelawan untuk memperediksi badai paling kuat dari daftar 10 nama badai (lima bernama maskulin dan lima lainnya feminin).
Hasilnya para sukarelawan menilai bahwa badai bernama maskulin yang paling kuat di antara 10 nama badai itu.
Dalam tes lainnya, sukarelawan kembali ditanya badai mana yang paling mematikan "Badai Alexander" atau "Badai Alexandra". Hasilnya mayoritas sukarelawan memilih badai Alexander.
Pada eksperimen ketiga, para sukarelawan ditanya, di antara dua badai ini: Badai Christopher dan Badai Christina, mana yang akan membuat mereka mengungsi? Jawabannya bisa ditebak, sebagian besar responden mengaku akan lari jika terjadi Badai Christopher.
Tetapi mengapa badai harus diberi nama?
Menurut pusat badai nasional AS, dengan memberi nama maka badai akan mudah diingat dan dibedakan satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan data Encyclopedia of Hurricanes, Typhoons and Cyclones, selama beberapa dekade semua badai di AS diberi nama yang sifatnya feminin. Alasannya, karena badai tidak bisa diprediksi, sama seperti perempuan.
"Praktek ini berakhir pada 1970an, ketika masyarakat semakin sadar akan bias gender. Sejak itu sistem penamaan bergantian, maskulin dan feminin, mulai diadopsi," bunyi penelitian tersebut.
Setiap tahunnya di AS badai-badai dinamai sesuai urutan abjad, berganti-ganti antara nama feminin dan maskulin. (CNN)
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
12 Kode Redeem Terbaru 14 September 2025, Gaet Nesta dan Drogba hingga Raih 15 Juta Koin
-
31 Kode Redeem FF Terbaru 14 September 2025, Skin M1887 (SG2) One Punch Man Buruan Diklaim
-
7 Tips Merawat Ponsel agar Lebih Tahan Lama dan Gak Cepat Rusak
-
Rp2 Jutaan Dapat iPhone Apa? Cek 5 Pilihan Terbaik, Cocok buat Kaum Mendang-mending
-
Lagi Viral Tren Edit Foto Pakai AI, Ini Trik Aman Jaga Privasi agar Data Tak Dicuri
-
18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 September 2025, Dapatkan Pemain Kapten Populer dan Standard Pack
-
38 Kode Redeem FF Terbaru 13 September 2025, Jangan Lewatkan Skin AK47 Blue Flame dan MP40 Evo
-
KPK Lelang iPhone 13 Pro Max Mulai Rp 3-7 Jutaan, Ini Kelebihan dan Kekurangannya
-
Kapan Waktu Terbaik Beli iPhone 17 di Indonesia? Pertimbangkan 5 Hal Ini
-
Cara Buat Foto Miniatur yang Lagi Viral Pakai Aplikasi HP Apa Saja? Tak Hanya Gemini AI!