Suara.com - Sejumlah ilmuwan menemukan apa yang mereka sebut "pulau magis" di belahan utara Titan, bulan terbesar Planet Saturnus, demikian diungkap dalam jurnal Nature Geoscience edisi 22 Juni kemarin.
Wujud pulau misterius itu berhasil diabadikan oleh wahana luar angkasa Cassini, yang dikirim untuk memantau Saturnus pada 1997 dan tiba di orbitnya pada 2004 silam. Misi Cassini merupakan karya badan antariksa Amerika Serikat (NASA), Eropa (ESA), dan Italia (ISA).
Dalam foto yang diambil Cassini pada 2013, pulau itu tampak seperti titik bercahaya yang dikelilingi oleh danau hidrocarbon yang dinamai Ligeia Mare.
Jason Hofgartner, pemimpin penelitian itu, menduga titik itu bisa jadi adalah sebuah "bongkahan es" metana atau sejenis gelombang atau gelembung panas dari Ligeria Mare.
Penemuan "pulau magis" itu adalah petunjuk bahwa danau metana dan etana di Titan bisa berpusar akibat pemanasan di musim panas, sama seperti reaksi danau di Bumi saat perubahan musim.
Sebelumnya, para peneliti kebingungan karena danau-danau di Titan sangat tenang, padahal permukaan satelit Saturnus itu punya beberapa bentuk atau fitur yang berubah akibat angin, seperti bukit pasir di gurun. Karenanya, para ilmuwan berharap musim panas di Titan bisa melahirkan badai, sama seperti di Bumi.
"Ini adalah adalah hasil terbaik yang pernah ditemukan di Titan dan kami masih punya tiga tahun untuk membuat penemuan lain," imbuh dia.
Suhu di permukaan Titan berada di bawah titik beku metana - minus 183 derajat Celcius. Karena jarak Titan ke Matahari sepuluh kali lebih jauh dari jarak Bumi ke Matahari, perbedaan suhu antara musim dingin dan musim panas di tempat itu tidak berselisih jauh.
Titan adalah satu-satunya benda antariksa di dalam sistem planet kita yang mempunya danau, sungai, dan laut kecil, sama sepert Bumi. Para ilmuwan berteori bahwa musim panas di Titan akan menghangatkan danau-danaunya, sehingga menghasilkan gas atau gelembung atau memecahkan lapisan es metana menjadi bongkahan-bongkahan lebih kecil seperti di Bumi.
Pancaran sinar matahari ke belahan Titan bagian utara mulai tampak pada 2009 dan akan mencapai puncaknya pada 2017. Wilayah kutub utara Titan sangat gelap saat Cassini tiba di Saturnus pada 2004. (Live Science)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
4 Rekomendasi iPhone Bekas Terbaik, Lengkap dengan Harganya di September 2025
-
Redmi 15C 5G Resmi, HP Murah Xiaomi dengan Kamera 50MP dan Baterai 6.000 mAh
-
Samsung Galaxy A17 4G Masuk Indonesia, HP Rp 2 Jutaan dengan Kamera 50MP
-
Meta Ray-Ban Display: Kacamata Pintar Calon Pengganti Smartphone, Cukup Kontrol dari Tangan
-
Ray-Ban Meta 2 Resmi Dirilis, Kacamata Pintar Bisa Rekam Video 3K
-
Oppo Siapkan ColorOS 16, Kapan Tanggal Rilis Resminya?
-
53 Kode Redeem FF Hari Ini 18 September 2025, Klaim Evo Gun hingga Skin Scar Megalodon
-
Redmi K90 Kantongi Sertifikasi Anyar, Ungkap Teknologi Pengisian Daya Ini
-
Deretan iPhone Paling Worth It di September 2025: Harga Terjangkau, iOS Mumpuni
-
14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 18 September 2025, Klaim Gems hingga Pemain OVR 111