Suara.com - Sempat menjadi trending topic Twitter dunia selama dua hari, tagar #ShameOnYouSBY tiba-tiba raib pada Sabtu (27/9/2014) malam. Tapi, tak lama kemudian muncul #ShamedByYou.
Tagar #ShamedByYou pun langsung melejit. Pada Minggu (28/9/2014) jam 10.03 WIB menduduki peringkat pertama Twitter untuk zona Indonesia. Ini sama seperti tagar #ShameOnYouSBY sebelumnya dalam waktu relatif singkat berhasil masuk deretan dunia.
Isi diskusi dengan tagar #ShamedByYou di Twitter sama seperti sebelumnya, mengecam manuver partai yang dipimpin SBY, Demokrat, yang tiba-tiba walk out menjelang voting opsi pilkada langsung atau pilkada lewat DPRD dalam sidang paripurna, Jumat (26/9/2014) dini hari.
Pengguna akun Twitter @1000_guru mengungkapkan kekecewaannya atas dihilangkannya pilkada langsung.
"Sungguh, kami bukan lagi generasi penikmat demokrasi langsung seperti kamu" #ShamedByYou pic.twitter.com/HANK0ZAQAR
Pengguna akun bernama Rene Suhardono ?@ReneCC dengan nada pesimistis mengatakan Indonesia sudah tidak akan punya pemimpin-pemimpin muda berjiwa reformasi lagi setelah pilkada dilakukan lewat segelintir anggota DPRD.
"Lupakan bisa dapat pemimpin daerah macam @jokowi_do2 @ridwankamil @BimaAryaS @basuki_btp dll - mereka tidak mungkin lolos #ShamedByYou."
Terkait dengan hilangnya tagar #ShameOnYouSBY, Nu Wexler, Senior Manager Communications Twitter, dalam email kepada suara.com menjelaskan mekanisme penentuan topik yang masuk dalam daftar trending topic di Twitter.
Ia mengatakan Twitter di setiap akhir semester dalam satu tahun selalu membeberkan permintaan-permintaan khusus yang diajukan oleh setiap negara, termasuk Indonesia.
Itu artinya, jika ada permintaan khusus dari pemerintah untuk menghapus tagar #ShameOnYouSBY, baru bisa terlihat indikasinya di akhir 2014. Laporan itu pun tidak akan detil karena Twitter cuma menunjukkan jumlah permintaan dari pemerintah tanpa mengungkap apa isi permintaan itu.
“Kami juga mengungkap permintaan pemerintah untuk menghapus konten tertentu kepada Chilling Effects Clearinghouse,” kata Wexler, mengacu pada sebuah situs pemantau dan penyedia perlindungan hukum bagi aktivitas-aktivitas di media sosial.
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Acer Luncurkan Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Paling Tipis Bertenaga AI
-
7 Rekomendasi Tablet dengan Stylus Pen Murah Cocok untuk Guru
-
Resident Evil Requiem Rilis 2026, Begini Bocoran Campaign dan Gameplay-nya
-
XLSMART Sukses Terapkan Zero Waste di AXIS Nation Cup 2025
-
4 Smartwatch Xiaomi yang Layak Dibeli 2025, Budget Mulai Rp300 Ribuan Aman
-
Update Xiaomi HyperOS November 2025: Atasi Bug dan Perbaikan HP Mati Mendadak
-
Nubia V80 Max Lolos Sertifikasi di Indonesia, Desain Mirip iPhone Lagi?
-
Akselerasi Adopsi AI dan Cloud, Ekosistem Mitra Teknologi di Asia Pasifik Diperkuat Solusi Canggih
-
Game Survival Baru dari Kreator PUBG Telah Tiba, Early Access Dibuka
-
Item GTA 6 Muncul di GTA Online? Petunjuk Baru di Tengah Penantian Panjang