Suara.com - Para ilmuwan mengatakan bahwa cyberbullying dan 'lelucon gendut' yang menyakitkan sering digunakan di media sosial, utamanya Twitter.
Peneliti dari National Institutes of Health di AS, menganalisis lebih dari satu juta posting dan komentar di media sosial yang menyindir masalah orang dengan berat berlebih ini.
Menurut para peneliti, studi ini merupakan yang pertama dalam menganalisa bagaimana berat badan menjadi pembicaraan di berbagai saluran media seperti blog, Twitter, Facebook, Flickr dan Youtube.
Wen-ying Sylvia Chou, salah satu peneliti dan penulis Abby Prestin yang menganalisis 1,37 juta posting selama 60 hari antara 23 Januari hingga 23 Maret 2012 yang mengandung beberapa kata kunci seperti, “gemuk”, “kegemukan”, atau “kelebihan berat badan”.
Para peneliti menemukan bahwa kata ‘gendut’ merupakan kata yang paling sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, 92 persen per kasus dan sering muncul bersama-sama dengan kata lain berkonotasi negatif, maupun menghina.
Studi ini juga menemukan, meski blog memiliki persentase yang kecil dalam penggunaan kata “gendut”, tapi salah satu media sosial ini mampu mendorong orang untuk mengunjungi situs-situs yang berisi informasi mengenai makanan sehat dan tips untuk menjaga berat badan.
Para peneliti mengatakan bahwa 1,25 juta atau 91 persen dari semua posting yang berkaitan, banyak ditemukan di Twitter. Satu dari setiap tiga retweet mengandung “lelucon gendut” atau lirik lagu yang menyindir stereotip fisik tertentu perempuan.
“Studi ini juga menunjukkan bahwa Twitter mungkin saluran media sosial yang mampu menularkan sifat cyberbullying dan berkurangnya rasa empati pada kekurangan seseorang,” kata peneliti.
Secara keseluruhan, sebagian besar konten yang dibuat pengguna media sosial memperkuat stigma pada berat badan berlebih.
Lebih mengkhawatirkan lagi, sentimen negatif mengenai kelebihan berat badan ini akan sangat berpengaruh besar pada tingkat kepercayaan diri wanita. Sehingga melalui penelitian ini, Chou menyimpulkan, bahwa media sosial Twitter dan Facebook berisi paling banyak memiliki sentimen negatif terhadap kelebihan berat badan yang dialami seseorang.
Sedangkan blog berpengaruh positif untuk memberikan dukungan pada orang dengan berat badan berlebih untuk menjaga asupan makanan dan menjalani pola hidup sehat.
"Sosial media sebaiknya tidak hanya sebagai tempat berkembang biaknya stigma negatif tentang berat badan, tapi harus menjadi lingkungan yang mendukung,” tutup Chou. (Zeenews)
Berita Terkait
-
Siapa Nama Asli Dibalik Akun Twitter NdrewsTjan? Jadi Sorotan Ferry Irwandi Pasca Demo
-
Komdigi Minta Elon Musk Buka Kantor di Indonesia: Kita Pemakai Terbesar
-
15 Ucapan Selamat Maulid Nabi Muhammad 2025 untuk Media Sosial, Cocok Buat Caption IG dan WA
-
Lawan Cyberbullying, SnackVideo Berikan Dukungan untuk Pelajar Agar Lebih Peka
-
Di Balik Aksi Unik Ustaz Felix Siauw Kibarkan Bendera One Piece, Ternyata Ini Pesan yang Disampaikan
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
Terkini
-
Daftar Bansos Cair September 2025, Cek Apakah Anda Sudah Terdaftar
-
Wajah Miniatur AI Jadi Aneh? Jangan Panik! Ini 5 Trik Rahasia Biar Wajahnya Sempurna
-
Abadikan Momen Romantismu! Cara Cepat Bikin Miniatur AI Pasangan yang Super Estetik
-
Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
-
Kenapa Hasilnya Beda Jauh? Ini Rahasia 'Prompt' Miniatur AI Gaya Jepang
-
Komdigi Siapkan Pedoman Etika AI, Tangkal Disinformasi Buatan Teknologi Kecerdasan Buatan
-
Sayang Anabul? Ubah Fotonya Jadi Action Figure Gemas, Ini 10 'Prompt Sakti'-nya!
-
Honor Magic 8 Pro Pakai Telefoto 200 MP, Diklaim Mampu Rekam Senja Berkualitas
-
Xiaomi HyperOS 3 Resmi Meluncur: 4 Fitur Canggih Pesaing iOS, Apa Saja Keunggulannya?
-
47 Kode Redeem FF Terbaru 6 September: Raih Brass Knuckle, SG2, dan Skin Groza