Suara.com - Penipuan yang dilakukan sebuah toko penjual iPhone 6 di Sim Lim Square, Singapura, ramai diperbincangkan oleh publik media sosial di negeri tersebut dalam kurun waktu sepekan terakhir. Netizen banyak menyoroti nasib Pham Van Thoai, buruh pabrik asal Vietnam yang jadi korban penipuan toko tersebut.
Baca: Kasihan, Buruh Pabrik Ini Ditipu Penjual iPhone 6
Pham awalnya hanya ingin membeli iPhone 6 untuk hadiah ulang tahun kekasihnya yang ia ajak berlibur ke Singapura. Namun, keluguan buruh pabrik bergaji hanya sekitar Rp1,8 juta sebulan itu dimanfaatkan pihak toko. Mereka memaksa Pham untuk membayar Rp14 juta untuk biaya garansi tambahan. Merasa tak punya uang sebanyak itu, Pham membatalkan niatnya dan meminta uangnya dikembalikan. Namun si pemilik toko menolak dan hanya mengembalikan sebesar Rp5,6 juta saja, meski Pham sudah berlutut dan menangis.
Video: Korban Penipuan Penjual iPhone Menangis
Netizen Singapura geram dengan taktik penipuan yang dilakukan oleh toko bernama Mobile Air tersebut. Bahkan, ada seorang warga, Gabriel Kang, yang berinisiatif menggelar kampanye penggalangan dana untuk membelikan Pham sebuah iPhone 6.
Gabriel membuka kampanyenya tersebut di laman situs penggalangan dana, Indiegogo.com. Ia mengajak warga Singapura lainnya untuk bergerak dan menyumbangkan uangnya, sebagai bentuk perlawanan.
"Nama saya Gabriel dan saya bekerja di sebuah startup teknologi lokal. Saya orang Singapura yang tidak kaya, tidak juga miskin dan saya tidak mencari keuntungan secara langsung atau tidak langsung dari hasil kampanye ini. Saya tidak mengharapkan pengakuan dan tidak punya afiliasi politik, tujuan, atau ambisi apapun. Saya tidak berafiliasi dengan polisi, departemen pariwisata, CASE (Asosiasi Konsumen Singapura), atau organisasi pemerintahan lainnya. Saya hanyalah warga Singapura biasa, seseorang yang membaca cerita ini dan peduli, sama seperti Anda!" tulis Gabriel di laman kampanye Indiegogo-nya.
Penggalangan dana tersebut dibuka sejak tanggal 4 November lalu. Hingga saat ini, dana yang terkumpul telah mencapai 11.693 Dolar atau setara dengan Rp142 juta. Padahal, target awal penggalangan dana ini hanyalah 1.350 Dolar atau sekitar Rp16 juta.
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
30 Kode Redeem FC Mobile 18 Desember 2025: Sikat 10.000 Gems Sebelum Event Festive Fixtures
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 17 Desember 2025, Ada MP40 Cobra dan Bundle Anniversary Gratis
-
27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Desember 2025, Klaim Kartu Glorious dan Rank Up Gratis
-
Render Anyar Motorola Edge 70 Ultra: Ada Varian Carbon dan Martini Olive
-
Ubisoft Akuisisi Game MOBA Milik Amazon, Kreator Rainbow Six Siege Kembali
-
HP Murah Realme Narzo 90 Debut: Desain Mirip iPhone, Usung Baterai 7.000 mAh
-
4 Tablet RAM 8 GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking Kerja Harian
-
iQOO Tancap Gas Sepanjang 2025, Siap Jadi Penentu Arah Smartphone Berperforma Tinggi di 2026
-
5 HP Spek Dewa Diskon Besar Desember 2025: Cocok Buat Game Berat dan Fotografi
-
Registrasi SIM Card Pakai Face Recognition Mulai 2026, Operator Seluler Klaim Siap Tempur