Suara.com - Ketua Senat Akademik Universitas (SAU) Airlangga Surabaya, Prof Dr Drs Fendy Suhariadi MT menegaskan bahwa Cina dan Amerika mengincar pil KB lelaki yang diciptakan Farmakognosi Unair Surabaya, Prof Dr Bambang Prajogo EW MS Apt.
"Cina dan Amerika menawar pil KB pria yang ditemukan peneliti Unair, bahkan Cina sangat aktif, tapi kami (Unair) masih berharap pemerintah sendiri yang memproduksinya," katanya di Kampus C Unair Surabaya, Jawa Timur, Minggu (9/11/2014).
Saat membuka Sekolah Wakil Rakyat yang digagas Dewan Legislasi Mahasiswa (DLM) Unair dan dihadiri 130 mahasiswa dari belasan universitas, ia menjelaskan pihaknya sudah menawarkan pil KB lelaki itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2012).
"Tapi, mungkin mendekati masa akhir pemerintah Presiden SBY, sehingga tawaran kami agar pemerintah memproduksi sendiri pil KB lelaki itu tidak direspons," katanya dalam acara yang dihadiri anggota DPR Pramono Anung itu.
Hingga kini, Unair masih bertahan agar pil KB lelaki bisa diproduksi Indonesia sendiri. "Kami sendiri merasa eman (sangat disayangkan) kalau harus dijual kepada Cina atau negara lain," katanya.
Oleh karena itu, ia berharap kepada politisi senior PDIP Pramono Anung untuk menyampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Saya mohon kepada Mas Pramono Anung untuk menyampaikan kepada Presiden Jokowi," katanya.
Ia menambahkan pil KB lelaki itu tidak mengandung efek samping sama sekali, karena dari bahan alami, bahkan sangat berguna bagi masyarakat terkait "baby booming" yang melanda Indonesia akibat program KB yang terabaikan.
"Dengan minum pil KB pria itu akan membuat kaum perempuan tidak akan hamil. Peneliti kami sudah melakukan penelitian dengan tingkat keberhasilan hingga hampir 100 persen," katanya.
Secara terpisah, guru besar Ilmu Farmakognosi Unair Surabaya Prof Dr Bambang Prajogo EW MS Apt mengatakan pil KB lelaki dibuat dari tumbuhan Gendarusa (Justicia Gendarussa Burm.f).
"Sudah ada massalisasi penanaman Gendarussa untuk industri itu, tapi teknisnya jangan sekarang," kata peneliti Gendarussa sejak 1987 hingga 2011 itu. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 31 Desember 2025, Ada Skin XM8 dan Hadiah Tahun Baru Gratis
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 31 Desember 2025, Klaim Hadiah Tahun Baru Gratis!
-
Tier List Pet Game Grow A Garden Desember 2025: Hadirkan Mutasi dan Panen Terbaik
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Bisa WhatsApp, Harga Mulai Rp300 Ribuan
-
8 Cara dan Prompt AI Membuat Video Renovasi Rumah Berantakan Jadi Rapi
-
Registrasi Kartu SIM Pakai Face Recognition Tuai Keraguan Publik, Isu Keamanan Data Jadi Sorotan
-
5 Tablet Murah untuk Anak SMP Awet, Mulai Rp1 Jutaan Nyaman untuk Belajar
-
Tren Stiker LINE 2025: Emosi, Humor, dan Karya Lokal Jadi Raja Percakapan Digital
-
Infinix Siapkan Note Edge, HP Midrange Layar Lengkung yang Siap Guncang Pasar Indonesia
-
HP Murah Tecno Camon 50 Lolos Sertifikasi di Indonesia, Baterai Makin Jumbo