Suara.com - Sebuah aplikasi yang ditawarkan di toko aplikasi Apple mengklaim bisa meramalkan apakah pesawat yang Anda tumpangi akan jatuh dalam penerbangan. Tetapi aplikasi bernama "Am I Going Down?" itu tidak dibuat untuk menakut-nakuti penumpang dan justru dibuat untuk membantu orang-orang yang takut terbang.
Cara menggunakan aplikasi itu cukup sederhana. Penumpang tinggal memasukkan informasi tentang penerbangan mereka, seperti nama maskapai, tipe pesawat, bandara asal, dan bandara tujuan ke aplikasi tersebut.
Berdasarkan data-data itu, aplikasi "Am I Going Down?" akan menghitung peluang pesawat tersebut untuk jatuh dalam perjalanannya.
Dalam analisisnya aplikasi seharga 0,99 dolar Amerika Serikat (sekitar Rp12.500) itu akan membandingkan informasi yang dimasukkan tadi dengan data dari Biro Pusat Data Kecelakaan Pesawat Terbang AS, Dewan Keamanan Transportasi Nasional AS, dan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.
Salah satu informasi kunci yang dijadikan faktor dalam perhitungan itu adalah kecelakaan-kecelakan yang terjadi pada masa lalu, yang memakan satu atau lebih korban jiwa. Meski demikian, aplikasi itu tak memasukkan data kecelakaan pesawat terbang yang terjadi lebih dari 10 tahun lalu.
Aplikasi itu sendiri, kata Nic Johns, pencipta "Am I Going Down?", menganalisis lebih dari 10 juta rute penerbangan di dunia.
Karissa Bell, wartawan Mashable sempat menguji aplikasi itu. Ia mengatakan bahwa setiap memilih satu penerbangan, aplikasi itu akan menunjukkan bahwa peluang pesawat itu terlibat dalam kecelakaan adalah 1 berbanding 1.000.000.
"Anda akan jatuh jika Anda terbang dengan pesawat ini setiap hari selama 12.502 tahun," kesimpulan aplikasi itu dalam sebuah eksperimen.
Johns sendiri mengatakan ia menciptakan "Am I Going Down?" untuk membantu istrinya yang kebetulan takut menumpang pesawat. Uniknya dia meluncurkan aplikasi itu hanya beberapa hari setelah pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Laut Jawa, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
"Itu hanya kebetulan semata, aplikasi itu sudah berfungsi sejak tahun lalu," beber Johns.
Berita Terkait
-
Kronologi Jatuhnya Pesawat Latih yang Merenggut Nyawa Marsma TNI Fajar Adriyanto
-
Evakuasi Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di Bogor
-
Mengenang Marsma Fajar Adriyanto: Dari Kokpit F16 di Bawean hingga Kecelakaan Pesawat Latih di Bogor
-
Marsma Fajar Adriyanto Gugur dalam Kecelakaan Pesawat, Jenazah Diterbangkan ke Probolinggo
-
Mengenal 'Red Wolf', Pilot Legendaris F-16 yang Gugur dalam Kecelakaan Pesawat Latih di Bogor
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan
-
Cara Tukar Poin SmartPoin Smartfren Jadi Pulsa
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Update Terbaru Stardew Valley 1.7: Bocoran Ladang Baru hingga Tanggal Rilis